PEKANBARU (HALOBISNIS) - Ketua Koalisi Bermarwah, Musliadi meminta publik untuk memberikan kesempatan kepada Gubernur Riau agar fokus bekerja dalam pembangunan. Publik diharapkan tidak memberikan narasi sinis bahkan menuduh tim Gubernur Riau menjual proyek.
"Gubernur Riau Abdul Wahid ini baru bekerja, jangan kemudian kita rusak dengan memunculkan narasi-narasi sinis, bahkan fitnah. Beliau ini baru menjabat, baru melaksanakan proses tahapan pembangunan di tengah krisis anggaran Riau yang defisit," ujar Cak Mus sapaan akrabnya, Jumat (27/6/2025).
Menurutnya, meski di tengah anggaran defisit, Gubernur Riau tetap optimis, bekerja bahu membahu dengan birokrat yang ada. Kata dia, tentu ini adalah bentuk mengemban amanah rakyat.
Ia menyebut, apa yang diatur saat ini supaya proses pembangunan berjalan sesuai dengan aturan dan mekanisme yang berlaku.
Dikatakannya, Gubernur Riau dan tim hanya ingin ada pemerataan, bukan terjebak oleh sekelompok orang-orang yang menekan. Sehingga proyek atau program kegiatan itu hanya dikuasai secara monopoli oleh seseorang.
"Kita semua juga ingin, pengusaha lokal dan tempatan berdaya guna, mengikuti aturan dan regulasi, itulah yang namanya pembangunan merata untuk rakyat Riau," jelas Cak Mus yang juga Ketua DPC PKB Kuansing.
Cak Mus menegaskan, apabila ada pihak-pihak yang menjual-jual nama penegak hukum untuk kepentingan pribadi, itu adalah hal yang salah.
"Bagi anda yang ingin mencari peluang mengatasnamakan penegak hukum sebagai alasan untuk mendapatkan keuntungan. Maka anda adalah orang yang salah mengira Gubernur kami takut. Beliau paham aturan dan selalu tegak di tengah untuk kepentingan masyarakat," ucapnya.
Ia mengaku sudah puluhan tahun mengenal pribadi Gubernur Riau Abdul Wahid. Abdul Wahid merupakan anak pesantren yang jujur dan punya integritas.
"Beliau anak ajaib yang lahir dari rahim PKB, sehingga mampu mencuri perhatian rakyat yang akhirnya diberikan amanah sebagai Gubernur Riau. Semakin ditekan, maka dia akan menunjukkan prestasi bekerjanya," ungkapnya.
