PEKANBARU - Harga tandan buah segar (TBS) sawit di Provinsi Riau periode 12–18 Februari 2025 mengalami kenaikan baik untuk mitra plasma maupun mitra swadaya. Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan (Disbun) Riau, Defris Hatmaja, menyatakan bahwa kenaikan harga ini didasarkan pada hasil rapat penetapan harga bersama tim, dengan menggunakan tabel rendemen harga baru hasil kajian Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan.
Pada mitra plasma, kenaikan tertinggi terjadi pada TBS berusia 9 tahun, naik sebesar Rp 86,18/Kg atau 2,53% dari periode sebelumnya. Dengan demikian, harga TBS mitra plasma kini mencapai Rp 3.492,07/Kg. Sementara itu, harga cangkang ditetapkan sebesar Rp 22,55/Kg dan berlaku untuk satu bulan ke depan.
"Penetapan harga ini berlaku untuk satu minggu ke depan, sesuai dengan indeks K yang digunakan, yakni 93,22%. Harga penjualan Crude Palm Oil (CPO) naik Rp 442,20/Kg, sementara harga kernel turun Rp 124,18/Kg dibandingkan minggu lalu," ujar Defris, Selasa (11/2/2025).
Untuk mitra swadaya, harga TBS juga mengalami kenaikan tertinggi di kelompok umur 9 tahun sebesar Rp 84,11/Kg atau 2,51% dari harga sebelumnya. Dengan demikian, harga TBS mitra swadaya kini mencapai Rp 3.428,81/Kg. Harga cangkang untuk mitra swadaya ditetapkan sebesar Rp 34,38/Kg.
Pada periode ini, indeks K yang digunakan untuk mitra swadaya adalah 92,44%. Harga penjualan CPO meningkat sebesar Rp 384,01/Kg, sedangkan harga kernel naik Rp 151,56/Kg dari minggu sebelumnya.
Adapun beberapa pabrik kelapa sawit (PKS) tidak melakukan penjualan, sehingga sesuai dengan Permentan Nomor 01 Tahun 2018 Pasal 8, harga CPO dan kernel yang digunakan adalah harga rata-rata tim. Jika terkena validasi 2, maka digunakan harga rata-rata KPBN, dengan harga rata-rata CPO KPBN sebesar Rp 14.204,60/Kg dan harga kernel Rp 11.010,00/Kg.
Penetapan harga ini memberikan angin segar bagi petani sawit di Riau. Diharapkan harga terus stabil dan menguntungkan petani dalam jangka panjang.
