Dampak Pemilu, Ekonomi Riau 2024 Diprediksi Tumbuh hingga 4,8 Persen

Sabtu, 17 Februari 2024 | 20:05:19 WIB

Pekanbaru - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Riau memprakirakan pertumbuhan ekonomi Riau tahun 2024 meningkat dalam kisaran 4,0 hingga 4,8 persen. Keyakinan itu berdasarkan ekonomi Riau tetap berdaya tahan dan tumbuh solid pada Triwulan VI 2023 lalu.

Hal tersebut dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau Panji Achmad, Sabtu (17/2/2024). Ia mengatakan di tengah ketidakpastian ekonomi global, tercatat ekonomi Riau tumbuh sebesar 4,02 persen (yoy), relatif stabil dibandingkan Triwulan I 2023 yang tumbuh 4,0 persen (yoy).

"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau secara keseluruhan tahun 2023 tercatat tumbuh kuat sebesar 4,21 persen (yoy)," ujar Panji Achmad, Sabtu (17/2/2024).

Adapun prakiraan peningkatan ekonomi Riau di 2024 tersebut dikatakannya didukung oleh permintaan domestik utamanya berlanjutnya pertumbuhan konsumsi. Termasuk dampak positif penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada, serta peningkatan investasi khususnya didukung oleh penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Diantaranya Jalan Tol Rengat – Pekanbaru Seksi Junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru," Cakapnya.

Sementara itu, upaya untuk meningkatkan kinerja ekspor diprakirakan masih menghadapi tantangan sebagai dampak ekonomi global yang melambat dan harga komoditas yang belum sepenuhnya pulih. Respons bauran kebijakan Bank Indonesia akan terus diperkuat melalui sinergi dengan kebijakan ekonomi nasional shingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Panji memaparkan, memasuki awal tahun 2024, gabungan 4 kota IHK di Provinsi Riau tercatat mengalami inflasi sebesar 0,11 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,17 persen (mtm). Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahunan Riau pada Januari 2024 menjadi sebesar 2,35 persen (yoy).

"Ke depan, inflasi Riau pada tahun 2024 diprakirakan terkendali dalam kisaran sasaran inflasi nasional sebesar 2,5 persen plus minus 1 persen (yoy), sebagaimana pencapaian inflasi Provinsi Riau pada tahun 2023 sebesar 2,50 persen(yoy)," jelasnya.

Menurutnya, eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah dalam forum TPID se-Provinsi Riau turut mendukung terkendalinya inflasi Riau tahun 2023.

Dalam kaitan ini, sinergi dan inovasi dalam pengendalian inflasi menjadi kunci yang harus terus diperkuat untuk mendukung terkendalinya inflasi di tengah berbagai risiko inflasi yang dihadapi pada tahun 2024.

Selain itu, strategi pengendalian inflasi pangan melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan dan menjaga stabilisasi harga pangan sepanjang tahun 2024.

"Upaya menjaga inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi menjadi kunci dalam mendorong perekonomian Riau yang lebih inklusif," pungkasnya.

Terkini