Pekanbaru - Selama empat tahun belakangan ini, Aktris dan presenter Sophie Navita comcern menjalani diet plant based. Pola makan plant based ialah mengonsumsi makanan berbasis tumbuh-tumbuhan. "Mendekati pola makan vegan, ya, jadi saya tidak makan produk hewani," ucap Sophie, Selasa, 23 Januari 2024.
Namun, sekarang ini di usia Sophie yang memasuki 50 tahun, ia merasa bahwa di tubuh dengan usia yang semakin meningkat, maka ia berpikir perlu ada perubahan pola makan. Perlu diketahui, lanjut Sophie diet plant based yang ia kalukan bukan karena paham tertentu, tetapi saat itu memang cocok untuk kesehatannya.
"Ketika saya makan semua yang berbasis tumbuh-tumbuhan, tanaman, sayuran, buah atau kacang-kacangan empat tahun yang lalu itu berubah. Saya perlu belajar masukkan telur, pelan-pelan masuk ikan, pelan-pelan masuk ayam dan baru-baru ini saya bisa memasukkan daging merah juga sekitar sekali atau 2 kali seminggu, jangan lupa hati ayam juga," ucap istri Pongky Barata ini.
Bukan tanpa alasan, perempuan kelahiran 10 November 1975 merasakan saat usia mulai menua maka hormon esterogennya pun berkurang. Otomatis dengan menurunnya hormon esterogen, maka otot-otot pun akan semakin menyusut. "Saya bukan bicara mau jadi binaraga, tapi saya ingin jadi orang yang menua ketika di usia lanjut masih punya otot untuk bisa bertahan, berdiri, berjalan lama, berlari, dan ketika jalan tidak mudah jatuh," ucapnya.
Mengulik Tren Diet Plant Based
Menurut Laporan WHO 2021 berjudul Plant-based Diets and Their Imapct on Health, Sustainability and the Environment, pola makan nabati berfokus pada makanan yang utamanya berasal dari tumbuhan. Pola makan ini tidak hanya mencakup mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, tetapi juga kacang-kacangan, biji-bijian, minyak nabati, dan polong-polongan.
Namun, bukan berarti Anda menjadi vegetarian saja-yang juga mengonsumsi beberapa produk olahan susu selain tumbuhan-atau bahkan vegan, yang tidak pernah mengonsumsi produk protein hewani seperti daging atau produk susu. Sebaliknya, Anda secara proporsional memilih lebih banyak makanan yang berasal dari sumber nabati.
Secara keseluruhan, pola makan nabati ini rendah garam, lemak jenuh, dan gula tambahan sehingga direkomendasikan sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Pola makan nabati mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk kesehatan yang optimal, termasuk tinggi serat dan fitonutrien.
American Heart Association Academy of Nutrition and Diatetics saat ini mengakui bahwa pola makan nabati yang terencana dengan baik adalah pilihan sehat dan aman untuk kebanyakan orang dewasa.
Orang yang menerapkan pola makan nabati juga cenderung lebih bisa menjaga berat badan dengan stabil. Tentu saja, hal ini menjadi salah satu cara efektif untuk Anda yang ingin menurunkan berat badan, dan alasan inilah yang memicu kenaikan popularitas pola makan nabati.