Pekanbaru - Banjir luapan Sungai Kampar masih bertahan merendam desa yang terdampak. Sementara tinggi bukaan pintu pelimpah Waduk PLTA Koto Panjang juga masih tetap. Manajer Unit Layanan Pusat Listrik Tenaga Air (ULPLTA) Koto Panjang, Cecep Sofhan Munawar menyebutkan, tinggi bukaan lima pintu pelimpah waduk masih dipertahankan masing-masing 70 centimeter (5x70) hingga Senin (22/1/2024). Ia mengatakan, belum ada rencana pengurangan tinggi bukaan. Meski elevasi waduk turun dari hari sebelumnya, Minggu (21/1/2024).
Tinggi elevasi waduk di angka 83,43 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Senin pukul 08.00 WIB. Turun 20 cm dari hari sebelumnya yang berada di angka 83,63 mdpl. Sementara rata-rata besar debit air masuk (inflow) sama dalam 24 jam. Yakni, 597,79 meter kubik per detik (m3/s). Turunnya elevasi dikarenakan total debit air keluar (outflow) waduk lebih besar dari inflow. Adapun outflow melalui pintu pelimpah (spillway gate) dengan tinggi bukaan 5x70 cm dan turbin sebesar 853,71 m3/s.
Mengacu kondisi tersebut, Cecep menyebut kemungkinan bukaan pintu pelimpah waduk akan diturunkan. Penurunan bukaan pintu diperkirakan Selasa (23/1/2024). "Kalau kondisi nanti malam sama kayak malam tadi, mungkin besok (bukaan pinti pelimpah) kita turunkan," ujarnya kepada Tribunpekanbaru.com, Senin siang. Sementara itu, banjir luapan Sungai Kampar masih merendam dua desa. Banjir luapan sungai setelah penambahan bukaan lima pintu pelimpah waduk masing-masing setinggi 40 cm menjadi 70 cm.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar, Zulkifli menyebutkan, dua desa yang masih terdampak yakni Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu dan Desa Teluk Kenidai Kecamatan Tambang.
"Banjir hari ini, ada penurunan sedikit. Tetapi air masih fluktuatif," ujarnya. Ia menambahkan, banjir luapan Sungai Kampar Kiri juga masih bertahan. Yakni Desa Gunung Sahilan Kecamatan Gunung Sahilan dan Desa Rantau Kasih Kecamatan Kampar Kiri Hilir.