Penerima Bansos Ada yang Meninggal, DPRD Riau Minta Dinas Terkait Lakukan Pemutakhiran Data

Rabu, 10 Desember 2025 | 12:30:00 WIB

PEKANBARU (HALOBISNIS) - Anggota DPRD Riau, M Sumardany Zirnata mengungkap penerima bantuan sosial tidak tepat sasaran. Pasalnya, ada penerima yang sudah meninggal dunia.

Hal itu diketahui Sumardany setelah melakukan reses maupun sosialisasi peraturan daerah (Sosper) di Kota Pekanbaru. Ia menyebut, banyak bantuan sosial yang diberikan pemerintah tidak tepat sasaran.

"Dalam reses itu, hampir di semua titik reses masyarakat mengeluhkan bantuan sosial, karena ada dari mereka yang menerima itu sudah meninggal," ujar Sumardany, Rabu (10/12/2025).

Selain itu, kata Sumardany, sebagian dari masyarakat yang menerima bantuan sosial itu dinilai sudah tidak layak mendapatkannya. Sementara ada sebagian masyarakat lainnya yang betul-betul membutuhkan bantuan.

Untuk itu, dirinya berharap dinas terkait agar dapat melakukan pemutakhiran data. Dinas terkait harus melakukan pendataan ulang agar benar-benar mendapatkan penerima yang valid.

"Kalau kita punya data yang benar, apa pun bentuk programnya, baik dari pemerintah daerah, provinsi maupun pusat, pasti akan tepat sasaran," ucapnya.

Menurutnya, penerima bantuan saat ini masih menggunakan data lama. Sehingga penerima bantuan masih orang yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya tanpa ada pembaruan.

Di sisi lain, Politisi Demokrat ini menyebut bahwa pemutakhiran data ini juga sangat dibutuhkan masyarakat saat pendaftaran peserta didik baru di sekolah. Dengan adanya data tersebut, masyarakat yang kurang mampu bisa mendaftarkan anaknya melalui jalur afirmasi.

"Selama ini kan masyarakat tidak tahu bahwa dalam penerimaan peserta didik ini ada jalur afirmasi untuk keluarga kurang mampu. Dengan masuknya sebagai penerima bantuan dari pemerintah, masyarakat bisa mendaftarkan anaknya melalui jalur afirmasi. Sehingga tidak melulu harus melalui jalur zonasi," jelasnya.

Ia menyebut, setiap masuk sekolah masyarakat selalu mengeluhkan tidak bisa masuk sekolah karena tidak lulus zonasi. Sementara, ada jalur lain yang bisa diikuti peserta didik untuk masuk ke sekolah yang dituju.

"Dengan terdaftar sebagai penerima bantuan, masyarakat bisa menjadikan solusi untuk mendaftarkan anaknya masuk sekolah dengan jalur afirmasi. Karena jalur afirmasi ini sering kosong, termasuk jalur mutasi atau pindahan," pungkasnya.

Terkini