PEKANBARU (HALOBISNIS) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto memastikan tidak ada pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Riau tahun 2026.
Kepastian tersebut disampaikan Plt Gubri usai menghadiri acara puncak peringatan HUT Dharma Wanita Persatuan Provinsi Riau, Selasa (9/12/2025) di Gedung Daerah Riau, Pekanbaru.
"Insya Allah untuk tahun 2026 tidak ada lagi pemotongan TPP," kata Plt Gubri.
Plt Gubri menjelaskan, kebijakan pemotongan TPP ASN Pemprov Riau hanya dilakukan untuk tiga bulan, Oktober, November dan Desember 2025 sebesar 30 persen.
"Karena kita tahun ini ada pengurangan pendapatan dari perencanaan kita, dari pendapatan yang ditargetkan Rp9,4 triliun turun menjadi Rp8,2 triliun sampai akhir Desember 2025," terangnya.
Sebab menurut SF Hariyanto, jika kondisi tersebut tidak disikapi dengan cermat dan penuh hati-hati maka potensi defisit anggaran akan terjadi.
"Karena Rp8,2 triliun ini jika tidak kita sikapi dengan hati-hati, maka nanti bisa defisit lagi. Tentu hal itu jangan sampai terjadi lagi," sebutnya.
Karenanya, dalam kesempatan itu Plt Gubri di hadapan para istri pejabat Pemprov Riau menyampaikan permohonan maaf karena adanya pemotongan tunjangan suaminya.
"Tadi saya menyampaikan ke ibu-ibu Dharma Wanita, bahwa dalam rangka efisiensi anggaran karena kondisi keuangan, kita minta pengertian ibu-ibu semua. Karena semua kita kencangkan ikat pinggang, termasuk saya mohon maaf tadi terhadap pemotongan TPP suaminya yang 30 persen," tutupnya.