Pakar Pendidikan Riau Minta Investigasi Menyeluruh Kasus Dugaan Bullying di SDN 108 Pekanbaru

Selasa, 25 November 2025 | 14:20:00 WIB

PEKANBARU (HALOBISNIS) - Dugaan kasus perundungan yang terjadi di SDN 108 Pekanbaru, yang berujung pada meninggalnya seorang siswa, mendapat sorotan dari berbagai kalangan.

Pakar Pendidikan Riau, Prof. Afrianto Daud menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus menekankan pentingnya penelusuran fakta yang objektif. Menurutnya, peristiwa ini harus ditangani dengan hati-hati dan berdasarkan data yang jelas.

“Pertama, saya sangat prihatin mendengar adanya dugaan kasus perundungan di SDN 108 Pekanbaru. Namun, saya juga perlu menegaskan bahwa kita belum mengetahui secara persis apakah meninggalnya siswa tersebut benar-benar akibat bully. Karena itu, penting sekali agar pihak kepolisian, sekolah, dan dinas pendidikan melakukan investigasi yang menyeluruh agar fakta yang sebenarnya bisa terungkap, demi keadilan bagi semua pihak,” ujar Prof. Afrianto, Selasa (25/11/2025).

Ia menegaskan investigasi yang transparan diperlukan demi keadilan bagi semua pihak yang terdampak, baik keluarga korban, sekolah, maupun siswa lain yang terlibat atau mengetahui kejadian tersebut. Ia menambahkan, apa pun hasil penyelidikan nantinya, peristiwa ini harus menjadi alarm keras bagi dunia pendidikan.

“Apa pun hasil investigasinya nanti, kejadian seperti ini menjadi pengingat keras bagi kita bahwa sekolah harus menjadi tempat yang aman, nyaman, dan menumbuhkan perkembangan anak secara utuh, bukan menjadi ruang yang menakutkan bagi siswa,” tegasnya.

Untuk mencegah kasus serupa terulang, Prof. Afrianto mendorong adanya kolaborasi erat antara guru, sekolah, dan orang tua. Ia menilai pembentukan karakter anak tidak bisa dibebankan hanya pada satu pihak.

“Pembentukan karakter anak tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Kita membutuhkan program edukasi yang berkelanjutan, baik di rumah maupun di sekolah, agar anak tumbuh dengan karakter kuat, punya empati, mampu menghormati sesama, dan peka terhadap nilai-nilai kemanusiaan,” cakapnya.

Terkini