PEKANBARU (HALOBISNIS) - Pengamat Ekonomi Riau Peri Akri Domo menilai wacana pembentukan Daerah Istimewa Riau (DIR) berpotensi besar membawa perubahan signifikan terhadap kemakmuran dan kemandirian ekonomi masyarakat Bumi Lancang Kuning.
Menurutnya, jika gagasan DIR benar-benar terwujud, maka Riau memiliki peluang besar untuk memperoleh porsi 50 hingga 70 persen dari hasil kekayaan alamnya sendiri.
“Jika Daerah Istimewa Riau InshaAllah terwujud, bumi lancang kuning berpotensi bakal mendapat kucuran dana 50 sampai 70 persen dari hasil buminya,” ujar Peri, Sabtu (8/11/2025).
Ia menjelaskan pada tahun 2024 saja, penghasilan dari sektor minyak bumi di Riau mencapai sekitar Rp72 triliun. Menurutnya, jika 60 persen dari total pendapatan itu bisa dinikmati langsung oleh daerah, maka Riau berpotensi mengantongi sekitar Rp43 triliun hanya dari minyak bumi.
“Dan itu belum termasuk pendapatan dari gas, sawit, perkebunan, hutan, tambang, kelautan, dan sektor lainnya,” tambahnya.
Ia mengungkapkan selama ini Riau hanya memperoleh rata-rata APBD sebesar Rp9 triliun per tahun. Padahal, jika potensi sumber daya alam dikelola secara maksimal dan proporsional, Riau bisa mencapai pendapatan hingga Rp179 triliun per tahun.
“Dengan potensi sebesar itu, Riau akan menjadi provinsi yang sangat kuat secara finansial. InshaAllah, jika dikelola oleh pemimpin yang kuat, amanah, dan efektif, hasilnya akan berdampak besar bagi kemakmuran serta kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Ia menegaskan, kekuatan ekonomi tersebut dapat mempercepat pembangunan infrastruktur, sekaligus menempatkan Riau sebagai poros baru lokomotif ekonomi Indonesia bagian barat.
Ia juga mengingatkan seluruh pihak agar memiliki semangat dan perilaku yang profesional serta berintegritas tinggi. Ia menekankan pentingnya kebersamaan dan kesadaran kolektif untuk mencegah munculnya praktik yang dapat menggagalkan cita-cita besar itu.
“Demi terwujudnya semua hal tersebut, seluruh elemen masyarakat harus berubah ke arah yang profesional dan paripurna, agar skim Ghost Protocol tidak bisa diaktifkan oleh pihak manapun,” tegasnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk berani berpikir, berbicara, dan bertindak dengan niat yang tulus demi kemajuan Riau.
“Apa yang anda pikir, katakan dengan hati, lakukan dengan tindakan. Bersama kita mampu mengangkat batang yang terendam,” tutupnya.