(HALOBISNIS) - Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon mengatakan Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto memenuhi syarat untuk dianugerahi gelar pahlawan nasional.
Fadli menjelaskan seluruh nama yang diusulkan, termasuk Soeharto, merupakan hasil kajian mendalam dari tim peneliti dan pengkaji gelar pusat (TP2GP) yang terdiri atas berbagai unsur, seperti sejarawan, akademisi, tokoh agama, dan aktivis.
"Kemudian di Kementerian Sosial dibawa ke kami. Jadi memenuhi syarat dari bawah. Dari beberapa layer itu sudah memenuhi syarat," kata Fadli di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Ia menambahkan, proses penilaian dilakukan secara berjenjang dan berasal dari aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa Soeharto dinilai memenuhi syarat berdasarkan hasil kajian dari berbagai lapisan.
Menanggapi adanya kritik dari sejumlah pihak, termasuk Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) yang mengaitkan Soeharto dengan dugaan pelanggaran HAM masa lalu, Fadli menyebut pandangan tersebut sebagai masukan.
"Ya saya kira itu sebagai masukan ya, masukan, tetapi kita kan melihat jasa-jasanya yang luar biasa," ujar Fadli.
Fadli menegaskan bahwa seluruh nama yang diusulkan sebagai calon pahlawan nasional telah dianggap berjasa luar biasa bagi negara setelah melalui pertimbangan matang.
Ia juga menyinggung kiprah Soeharto dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, salah satunya perannya dalam memimpin Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Ia menilai peristiwa tersebut merupakan tonggak penting yang menunjukkan Indonesia diakui dunia.
"Nah, itu kan menandakan Pak Harto sebagai komandan pertempuran Serangan Umum 1 Maret punya jasa di dalam kemerdekaan, perang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Belum lagi operasi, pembebasan Irian Barat dan lain-lain," tutur Fadli.
Berdasarkan hasil kajian, Dewan GTK menerima 40 nama baru dan sembilan nama lanjutan dari tahun-tahun sebelumnya yang dijadikan sebagai calon pahlawan nasional.
Dari 49 nama itu, sebanyak 24 di antaranya ditetapkan sebagai prioritas untuk diajukan lebih lanjut sebagai pahlaaan nasional dengan berbagai pertimbangan. Namun, nama dan jumlah final pahlawan nasional 2025 belum dipastikan.