Pekanbaru - Melewatkan sarapan masih menjadi hal yang umum dilakukan masyarakat. Baik pekerja maupun anak-anak kerap terburu-buru pergi beraktivitas tanpa mengisi perutnya. Padahal, seperti dilansir laman resmi Kementerian Kesehatan, sarapan bukan cuma berfungsi sebagai penghilang rasa lapar. Ketika bangun tidur, sistem cerna Anda kosong dan harus diisi supaya Anda dapat mengerjakan berbagai aktivitas. "Suplai energi yang optimal dan menyehatkan bagai bahan bakar yang akan membuat organ tubuh Anda bekerja dengan baik," tulis informasi di laman itu.
Tanpa stamina yang prima, pekerja maupun anak-anak akan sulit berkonsentrasi melakukan aktivitas. Beberapa bahkan bisa mengalami pingsan karena tidak sarapan. Menghindari sarapan hanya akan membuat Anda lebih memilih camilan dengan kadar gula tinggi yang berbahaya. Pasalnya jenis makanan ini berpotensi menaikkan berat badan hingga membuat tekanan darah Anda kacau.
Masih banyaknya masyarakat, khususnya anak-anak, yang melewatkan sarapan diamini oleh Foodbank of Indonesia (FOI). Survei FOI pada 2022 mengungkap bahwa 27 persen anak berangkat ke sekolah dengan perut kosong, bahkan angka tersebut mencapai 40-50 persen di daerah padat perkotaan. Oleh karena itu FOI memiliki fokus utama untuk membuka akses pangan bagi anak-anak sekolah.
Dengan menggandeng Nestle Indonesia, FOI menyelenggarakan program Dapur Mustikarasa, yaitu kegiatan sarapan pagi yang diselenggarakan di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) atau sekolah dasar. Gerakan ini mendorong para guru dan orang tua untuk menyediakan dan memperkenalkan makanan sehat kepada anak-anak. Tujuan utama dari program ini adalah untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan tangguh untuk masa depan.
FOI merupakan organisasi sosial yang berperan memberikan akses pangan bagi masyarakat yang membutuhkan. Pendiri FOI, Wida Septarina Wijayanti mengatakan timnya ingin menyampaikan apresiasi kepada Nestlé Indonesia yang sejak 2020 telah menjadi mitra strategisnya dalam mewujudkan komitmen untuk mengatasi ketimpangan pangan di masyarakat. Bersama, mereka ingin mendukung Indonesia dalam mencapai kedaulatan pangan sebagaimana ditargetkan oleh Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 2, yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai keamanan pangan, meningkatkan gizi dan mempromosikan pertanian berkelanjutan. "Kami selalu berfungsi sebagai jembatan antara mereka yang memiliki kelebihan makanan dan mereka yang membutuhkannya. Kami berharap FOI dan Nestlé terus menjadi mitra strategis untuk selalu dapat memberikan gizi yang terbaik bagi anak-anak hingga masa mendatang,” kata Wida dalam keterangan pers yang diterima Cantika pada awal Januari 2024.
Program sarapan sehat ini akan dilaksanakan dua kali sepekan selama enam bulan dan menargetkan 100 sekolah. Produk yang didonasikan yaitu lebih dari 48.000 produk Nestle seperti susu Dancow FortiGro, susu steril Bear Brand, minuman cokelat Milo, dan berbagai varian sereal sarapan Koko Krunch.
Presiden Direktur Nestlé Indonesia, Samer Chedid menambahkan bahwa selama lebih dari 50 tahun berdiri di Indonesia, timnya terus menciptakan manfaat bersama bagi individu dan keluarga, masyarakat, dan bumi. "Sejak 2020, kami bangga dapat berkontribusi dalam memberikan akses pangan melalui kerja sama bersama FOI kepada masyarakat Indonesia di berbagai wilayah. Kontribusi ini sejalan dengan nilai yang dimiliki Nestlé, yaitu Creating Shared Value (CSV). Melalui CSV, Nestlé turut berkomitmen untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat melalui produk-produk berkualitas tinggi, inovasi, dan program-program tanggung jawab sosial yang berkelanjutan,” kata Samer Chedid.
Samer menambahkan timnya percaya bahwa akses terhadap pangan yang sehat dan bergizi adalah hak dasar setiap individu. "Kami sangat bangga dapat bekerja sama dengan Foodbank untuk menjangkau lebih banyak lagi masyarakat, terlebih anak-anak Indonesia, yang membutuhkan asupan pangan berkualitas baik dan bergizi.”