PEKANBARU (HALOBISNIS) - Hingga akhir triwulan III 2025, realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau masih tergolong rendah.
Pasalnya, realisasi keuangan baru mencapai 49,08 persen atau Rp4,7 triliun lebih dan fisik 52,95 persen, dari pagu anggaran sebesar Rp9,5 triliun lebih.
Hal itu diakui Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid usai pimpin rapat evaluasi realisasi fisik dan keuangan APBD Riau 2025, serta mekanisme pengadaan barang dan jasa, belanja dan mekanisme penyelesaian kewajiban pihak lain, Senin (15/9/2025) di Ruang Melati Kantor Gubernur Riau.
"Seperti biasa kita lakukan pengendalian belanja dan proyeksi-proyeksi pendapatan. Sehingga antara belanja dan pendapatan bisa balance (seimbang). Sehingga kita berharap tahun depan tidak lagi terjadi tunda bayar," kata Gubri.
Disinggung realisasi keuangan dan fisik APBD Riau 2025, Abdul Wahid menyebut masih tergolong rendah. Mengingat saat ini sudah pertengahan bulan September.
"Untuk realisasi keuangan 49 persen dan fisik 52 persen. Masih rendah," cetus Gubri.
Karena itu, Gubri menyatakan, pihaknya telah menyiapkan langka-langka untuk menggesah realisasi kegiatan di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Riau.
Upaya dan langka-langkanya nanti masing-masing dinas/badan/biro dilakukan Coaching Clinic oleh Pak Sekda yang pimpin, agar realisasi belanja betul-betul bisa sesuai yang kita harapkan," tutupnya.