Harga Emas Global 13 Agustus, Naik Tipis karena Pelemahan Dolar AS

Rabu, 13 Agustus 2025 | 08:44:00 WIB

(HALOBISNIS) - Harga emas sedikit menguat setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) mendukung ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve. Perhatian pun beralih ke data ekonomi penting lainnya yang akan dirilis minggu ini.

Emas spot naik 0,1% menjadi US$ 3.347,34 per ons. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup turun 0,2% ke US$ 3.399 per ons. Harga emas sudah turun lebih dari 2% pada pekan kemarin.

Pelemahan dolar AS membuat emas batangan lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

Indeks Harga Konsumen AS naik 0,2% bulan lalu setelah naik 0,3% pada Juni. Selama 12 bulan hingga Juli, IHK naik 2,7%. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan IHK naik 0,2% pada Juli dan meningkat 2,8% secara tahunan.

"Angka inflasi tampak beragam tetapi mendukung penurunan suku bunga. Para pedagang tetap berhati-hati karena kita berada di titik kritis dan menunggu indikator ekonomi lebih lanjut," kata ahli strategi pasar RJO Futures, Bob Haberkorn, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (13/8/2025).

Para pedagang yakin penurunan suku bunga AS akan terjadi pada September dan Desember setelah data IHK. Data lain juga akan dirilis minggu ini termasuk Indeks Harga Produsen AS, klaim pengangguran mingguan, dan penjualan ritel.

Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas, yang tidak menghasilkan bunga. Emas juga cenderung berkinerja baik selama periode ketidakpastian, karena dipandang sebagai aset safe haven.

Presiden Donald Trump mengatakan di media sosial bahwa ia tidak akan mengenakan tarif pada impor emas batangan. Laporan bahwa Washington telah mengenakan tarif impor batangan emas batangan 1 kg mendorong harga emas berjangka AS ke rekor tertinggi pada hari Jumat.

Di antara logam lainnya, perak spot naik 0,9% menjadi US$ 37,92 per ons, platinum menguat 0,9% menjadi US$ 1.338,73, sementara paladium turun 0,5% menjadi US$ 1.129,57.

Terkini