JAKARTA (HALOBISNIS) – Ketua Bawaslu Provinsi Riau Alnofrizal dan Koordinator Divisi SDM, Organisasi, dan Diklat Patminah Nularna menyerahkan buku “Senandung Irama Pengawasan di Negeri Melayu” kepada Kepala Puslitbangdiklat Bawaslu RI Roy M. Siagian. Buku tersebut diharapkan dapat memperkaya referensi bagi masyarakat dan peneliti, khususnya dalam bidang kepemiluan.
“Kami berharap buku ini dapat menjadi tambahan referensi yang bermanfaat bagi masyarakat dan pengajar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang kepemiluan,” ujar Alnofrizal, Rabu (11/6/2025).
Buku setebal 180 halaman itu menceritakan berbagai pengalaman dan kisah inspiratif dari para pengawas ad hoc dalam mengawal demokrasi di Negeri Lancang Kuning.
Sementara itu, Kepala Puslitbangdiklat Bawaslu RI Roy M. Siagian mengapresiasi Bawaslu Provinsi Riau. Ia menilai kontribusi Bawaslu Provinsi Riau yang dituangkan dalam buku sangat membantu dalam mendukung kinerja pengawasan Pemilu yang transparan dan akuntabel.
Ia juga mengatakan, buku karya Bawaslu Provinsi Riau nantinya akan diletakkan di perpustakaan nasional dan perpustakaan daerah.
“Kami sangat mengapresiasi adanya karya tulis yang ditulis langsung oleh pengawas Pemilu. Semoga manfaat buku ini akan lebih luas karena dibaca oleh pemustaka di perpustakaan nasional dan perpustakaan daerah,” ujar Roy M. Siagian.
Sebelumnya, Puslitbangdiklat Bawaslu RI telah mem-publish buku karya Bawaslu Provinsi Riau tersebut di Perpustakaan Digital Bawaslu, sehingga bagi masyarakat umum dapat mengakses buku tersebut melalui laman https://e-lib.bawaslu.go.id.
Anggota Bawaslu Provinsi Riau Patminah Nularna menyebut, buku ini merupakan dokumentasi penting atas perjalanan pengawasan Pemilu 2024 yang berlangsung di Provinsi Riau, sekaligus menjadi wujud penghargaan kepada para pengawas ad hoc yang telah berjuang tanpa lelah mengawal integritas demokrasi.
“Melalui buku ini, kami berharap dapat membangun kesadaran bersama bahwa pengawaasan Pemilu adalah tanggung jawab kita semua demi terciptanya demokrasi yang bermartabat,” ujar Patminah.