PEKANBARU (HALOBISNIS) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) mulai mengeksekusi tumpukan sampah yang dikeluhkan masyarakat di Jalan Gabus, Kecamatan Marpoyan Damai.
Penanganan dilakukan setelah keluhan datang dari warga dan pihak sekolah, terutama dari SDN 81 Pekanbaru yang terdampak langsung oleh sampah yang menggunung di sekitar lingkungan sekolah. Dimana sudah beberapa hari ini siswa harus belajar menggunakan masker karena bau sampah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLHK Pekanbaru, Reza Aulia Putra, mengatakan bahwa pihaknya menurunkan alat berat ke lokasi untuk mengevakuasi sampah yang merupakan sisa pekerjaan pihak ketiga yang kini sudah tidak lagi menjalin kontrak dengan Pemko.
"Hari ini kita eksekusi, kita bersihkan, kita segel dan kita tutup. Kita turunkan alat berat di Jalan Gabus. Ini sisa pekerjaan pihak ketiga yang kontraknya sudah diputus. Saat ini, pengangkutan sampah kita lakukan secara swakelola oleh DLHK,” ujar Reza, Kamis (12/6/2025).
Ia menjelaskan, penanganan sampah dilakukan secara bertahap di tiap kecamatan berdasarkan titik-titik yang sudah dipetakan. Khusus untuk Kecamatan Marpoyan Damai, DLHK menurunkan tujuh armada truk pengangkut dan satu unit alat berat hari ini.
Lebih lanjut, Reza menyampaikan bahwa ke depan pihaknya akan memberdayakan Lembaga Pengelola Sampah (LPS) yang telah dibentuk melalui camat. LPS bertugas mengelola pengangkutan sampah di tingkat RT dan RW, termasuk menyiapkan armada serta melakukan penarikan iuran dan retribusi dari warga.
“Selama ini banyak angkutan mandiri yang tidak membayar retribusi kebersihan. Dengan adanya LPS, semua akan dilegalkan dan diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor kebersihan,” jelasnya.
Reza menambahkan, masyarakat nantinya tidak diperbolehkan lagi membuang sampah sembarangan ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Mulai Juli, pengangkutan sampah akan dilakukan oleh LPS berdasarkan hasil musyawarah tingkat RT dan RW.
Sementara itu, kepsek SDN 81 pekanbaru, Hasra Isnaldi mengatakan, bahwa memang di depan sekolah mereka sudah menjadi TPS sejak setahun kebelakang.
Sebelumnya memang dilakukan rutin pengangkutan sampah, tapi yang namanya sampah akan terus bau dan mengganggu kesehatan siswa.
"Kita sangat berharap agar di depan sekolah ini jangan lagi jadi TPS," tukasnya
Diberitakan sebelumnya, kondisi tumpukan sampah di Jalan Gabus, terutama di sekitar SDN 81 Pekanbaru, telah dikeluhkan warga dan guru. Bau menyengat dan tumpukan sampah yang mendekati bangunan sekolah membuat siswa terpaksa mengenakan masker setiap hari, terlebih saat ujian semester berlangsung.
“Sampah yang menumpuk di dekat sekolah tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa menjadi ancaman kesehatan bagi anak-anak. Kami harap pemerintah segera turun tangan,” ujar salah seorang guru di SDN 81.