Singapura Setop Impor Unggas dari Sejumlah Negara karena Flu Burung

Ahad, 10 Desember 2023 | 19:04:52 WIB

Pekanbaru - Singapura telah menangguhkan impor unggas mentah dan produk unggas dari beberapa wilayah di negara-negara yang terkena wabah flu burung H5N1. Daerah-daerah tersebut antara lain empat prefektur di Jepang, yaitu Saga, Ibaraki, Saitama, dan Kagoshima, serta beberapa daerah di Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Belgia, dan Jerman. Dalam surat edaran kepada para pedagang daging dan telur tertanggal 8 Desember, Badan Pangan Singapura (SFA) mengatakan, pembatasan sementara ini diberlakukan karena adanya flu burung. Baca juga: Jepang Deteksi Kasus Pertama Flu Burung Jenis H5 "Produk unggas yang diberi perlakuan panas yang sesuai dengan pedoman Organisasi Kesehatan Hewan Dunia untuk inaktivasi virus flu burung tidak akan dikenakan pembatasan," ungkap SFA dalam surat edaran untuk impor Jepang, sebagaimana dikutip dari Channel NewsAsia (CNA). Unggas yang diberi perlakuan panas mengacu pada produk seperti makanan olahan. Flu burung, yang telah menyebabkan pemusnahan ratusan juta unggas dalam beberapa tahun terakhir, biasanya menyerang di Eropa selama musim gugur dan musim dingin. Baru-baru ini flu burung juga terdeteksi di peternakan di Kamboja, Jepang. dan Korea Selatan. Media Jepang NHK melaporkan pada November bahwa pemerintah daerah di prefektur Saga akan memusnahkan sekitar 40.000 unggas di peternakan yang terkena dampak. Untuk meminimalkan risiko tertular flu burung, SFA mengatakan bahwa konsumen harus memasak unggas secara menyeluruh. Mereka harus mencuci tangan dengan sabun setelah memegang produk unggas mentah. Badan tersebut menambahkan bahwa orang-orang juga harus menghindari kontak dengan burung liar dan unggas hidup ketika berada di luar negeri. Menurut data SFA pada 2022, Singapura menyetujui 30 negara sebagai sumber unggas yang meliputi ayam, bebek, kalkun, angsa dan burung puyuh. Baca juga: Kali Pertama, Flu Burung Terdeteksi di Antartika Brasil, Malaysia, dan Amerika Serikat merupakan sumber utama ayam bagi Singapura. Dalam sebuah pernyataan media awal tahun in, SFA mengatakan, sebagai bagian dari akreditasi, SFA menilai negara-negara tersebut harus memiliki langkah-langkah untuk memastikan bahwa unggas, produk unggas, dan telur yang diekspor bebas dari penyakit flu burung dengan patogenisitas tinggi (HPAI). "Selain itu, SFA memantau wabah HPAI di seluruh dunia dan mengambil langkah-langkah untuk menangguhkan sumber-sumber yang mengalami wabah HPAI," ungkap SFA dalam sebuah pernyataan pada Februari tentang wabah flu burung global. "Kami menangguhkan impor dari wilayah yang terkena dampak HPAI atau hanya mengizinkan produk yang telah diberi perlakuan panas untuk menonaktifkan virus HPAI." jelas mereka.
SFA mengatakan bahwa peternakan unggas dan rumah potong hewan di Singapura juga harus memiliki langkah-langkah biosekuriti seperti mencegah burung-burung liar bersentuhan dengan kawanan unggas mereka. "SFA memeriksa peternakan unggas lokal dan rumah potong hewan, serta menguji unggas hidup yang diimpor dan unggas di peternakan lokal untuk mengetahui apakah ada flu burung," demikian pernyataan SFA dalam situs webnya. Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa risiko penularan ke manusia rendah. Baca juga: Anak Usia 2 Tahun di Kamboja Meninggal karena Flu Burung Namun sebagai tindakan pencegahan, orang-orang disarankan untuk tidak menyentuh hewan liar yang mati atau sakit. Untuk meminimalkan risiko tertular flu burung, SFA mengatakan bahwa konsumen harus memasak unggas secara menyeluruh. Mereka harus mencuci tangan dengan sabun setelah memegang produk unggas mentah.  Sumber CNA Tag flu burung flu burung jepang flu burung singapura Lihat Global Selengkapnya Wanita China Meninggal karena Flu Burung H3N8, Kematian Pertama di Dunia Ancaman Flu Burung di Brasil Picu Darurat Kesehatan WHO Khawatir Flu Burung Akan Beradaptasi Lebih Mudah dengan Manusia WHO Prihatin dengan Peningkatan Kasus Flu Burung pada Kucing di Polandia 400 Anjing Laut dan Singa Laut Mati akibat Flu Burung di Uruguay Perangi Flu Burung, Perancis Akan Vaksinasi 60 Juta Bebek Anak Usia 2 Tahun di Kamboja Meninggal karena Flu Burung Kali Pertama, Flu Burung Terdeteksi di Antartika Jepang Deteksi Kasus Pertama Flu Burung Jenis H5    Kematian Pertama di Dunia Ancaman Flu Burung di Brasil Picu Darurat Kesehatan WHO Khawatir Flu Burung Akan Beradaptasi Lebih Mudah dengan Manusia WHO Prihatin dengan Peningkatan Kasus Flu Burung pada Kucing di Polandia 400 Anjing Laut dan Singa Laut Mati akibat Flu Burung di Uruguay REKOMENDASI UNTUK ANDAPowered by   GLOBAL Pertama Kalinya, Inggris Deteksi Kasus Flu... 

Terkini