Bisakah Diet Keto Menjawab Masalah Siklus Menstruasi yang tidak Teratur?

Ahad, 03 November 2024 | 16:10:43 WIB

PEKANBARU - Manfaat diet Keto melampaui penurunan berat badan tradisional. Diet ini juga mendukung kesehatan reproduksi yang baik, menurut sebuah studi baru. Diet Keto sebagian besar dikaitkan dengan penurunan berat badan. 

Menurut sebuah studi penelitian, dari Ohio State University, diet ini memiliki manfaat yang mengejutkan bagi wanita yang berjuang dengan siklus menstruasi mereka. Diterbitkan di PLoS ONE, para peneliti menemukan bahwa pendekatan berbasis diet ini membantu kesehatan reproduksi, menunjukkan peningkatan yang signifikan, seperti bahkan melanjutkan siklus yang telah absen selama hampir setahun.

Para peneliti memeriksa 19 wanita sehat, tetapi kelebihan berat badan berusia 34 tahun. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok, satu kelompok menjalani diet keto saja, kelompok lain menggabungkannya dengan suplemen keton, dan kelompok kontrol mengikuti diet rendah lemak. 11 dari 13 wanita yang memasuki ketosis nutrisional menemukan perubahan positif dalam siklus menstruasi mereka. Siklus menjadi lebih teratur atau lebih intens. Perubahan ini tidak terkait dengan penurunan berat badan.

Diet Keto secara efektif membantu memperbaiki siklus menstruasi. Seorang peserta bahkan mendapatkan menstruasi untuk pertama kalinya setelah sekian lama menjalani diet keto selama 5 hari. Jadi, ada korelasi positif antara produksi keton dan regulasi hormonal. Para peneliti berharap bahwa temuan ini akan membuka pintu bagi pengobatan sindrom ovarium polikistik, perimenopause, dan depresi pascapersalinan.

Diet ketogenik

Diet keto atau diet ketogenik rendah karbohidrat dan sebagian besar didasarkan pada lemak tinggi. Diet ini mengubah sumber energi tubuh. Secara tradisional, energi diambil dari glukosa dalam karbohidrat, namun, diet ini mengubahnya menjadi pembakaran lemak dan produksi keton. Kondisi produksi keton ini dikenal sebagai 'ketosis nutrisional'. Pembakaran lemak adalah bahan bakar utama untuk energi dalam diet ini.

Walau diet ketogenik dapat memberikan banyak manfaat kesehatan jika dilakukan dengan benar, penting untuk menghindari beberapa kesalahan umum untuk mengoptimalkan hasil dan menjaga kesehatan Anda.

Dalam sebuah wawancara dengan HT Lifestyle, Dr Archana Batra, Ahli Gizi dan Pendidik Diabetes Bersertifikat, menyoroti beberapa kendala utama yang harus dihindari -

1. Mengabaikan Zat Gizi Mikro

Meskipun fokus diet ketogenik sering kali tertuju pada zat gizi makro seperti lemak dan karbohidrat, penting untuk tidak mengabaikan zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral. Mengabaikan nutrisi penting ini dapat menyebabkan kekurangan dan membahayakan kesehatan secara keseluruhan. Pastikan untuk memasukkan berbagai makanan rendah karbohidrat dan padat nutrisi seperti sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian ke dalam makanan Anda.

2. Makan Lemak Jenuh Berlebihan

Meskipun diet ketogenik tinggi lemak, tidak semua lemak diciptakan sama. Konsumsi lemak jenuh yang berlebihan, yang ditemukan dalam sumber-sumber seperti daging merah dan produk susu berlemak penuh, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya. Upayakan keseimbangan lemak sehat, termasuk lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda dari sumber seperti alpukat, minyak zaitun, dan ikan berlemak.

3. Tidak Cukup Minum Air

Diet ketogenik memiliki efek diuretik, artinya dapat menyebabkan peningkatan buang air kecil dan kehilangan cairan. Sangat penting untuk tetap terhidrasi dengan minum banyak air sepanjang hari. Dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan gejala lain yang dapat mengganggu kemajuan diet Anda.

4. Mengabaikan Asupan Protein

Protein adalah komponen penting dari diet apa pun, termasuk diet ketogenik. Asupan protein yang cukup sangat penting untuk pemeliharaan otot, fungsi kekebalan tubuh, dan kesehatan secara keseluruhan. Pastikan untuk menyertakan sumber protein berkualitas tinggi seperti unggas, ikan, telur, dan tahu dalam makanan Anda.

Terkini