Benarkah Kekurangan Vitamin D pada Anak Sebabkan Masalah Tulang?

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:21:54 WIB

PEKANBARU - Sebuah studi baru menemukan hubungan antara proses penyembuhan yang lebih lambat untuk tulang yang patah dan fraktur dengan kekurangan vitamin D pada anak-anak. Ketahui lebih banyak detailnya.

Saat Anda masih kecil, patah tulang dan fraktur dapat menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan Anda. Anak-anak yang aktif dan penuh energi,  terkadang mereka terluka saat mencari jalan keluar untuk perasaan ini. Namun, jika anak Anda kekurangan vitamin D, patah tulang dapat menjadi masalah. 

Sebuah studi baru memperingatkan bahwa gizi buruk, terutama kekurangan vitamin D, dapat memperburuk cedera lebih parah dari biasanya dan memperlambat proses penyembuhan.

Kekurangan vitamin D dikaitkan dengan proses penyembuhan yang lebih lambat

Konferensi & Pameran Nasional American Academy of Pediatrics 2024 mempresentasikan penelitian tersebut. Dalam penelitian tersebut, tim yang dipimpin oleh Dr Jessica McQuerry memeriksa 186 kasus patah tulang ekstremitas pada anak-anak antara tahun 2015 dan 2022. Mereka menemukan bahwa anak-anak dengan kadar vitamin D rendah membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh dibandingkan dengan teman sebayanya dengan kadar vitamin D normal.

Dalam kasus patah tulang kaki, tanpa operasi, anak-anak dengan kadar vitamin D rendah memerlukan waktu tambahan 20 hari untuk penyembuhan klinis, yang berarti hampir tiga minggu waktu pemulihan tambahan. Sementara itu, dalam penyembuhan radiografi, tanda-tanda patah tulang yang menghilang pada sinar-X membutuhkan waktu dua bulan lebih lama untuk kelompok yang kekurangan vitamin D.

Bagi anak-anak yang memerlukan operasi, hasilnya bahkan lebih drastis. Dalam kasus ini, penyembuhan klinis membutuhkan waktu satu bulan lebih lama, sementara bukti radiografi penyembuhan tertunda hampir empat bulan bagi mereka yang kadar vitamin D-nya rendah.

Apa artinya ini bagi orang tua dan penyedia layanan kesehatan?

Vitamin D memainkan peran penting dalam kesehatan tulang. Studi ini mengeksplorasi dampak spesifiknya pada penyembuhan patah tulang dan fraktur pada anak-anak. Temuannya menyoroti konsekuensi potensial dari kekurangan vitamin D dalam ortopedi pediatrik. Dr McQuerry menekankan dalam studi tersebut bahwa pola makan seimbang yang kaya akan vitamin D memainkan peran penting dalam perkembangan kesehatan anak.

Sementara produk susu (seperti susu, keju, dan yogurt), ikan, dan banyak sereal sarapan diperkaya dengan vitamin D, sinar matahari merupakan sumber utama vitamin D bagi tubuh kita. Jadi, menghabiskan waktu di luar ruangan merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan penyerapan vitamin D. 

“Berada di luar ruangan dan menikmati udara segar dapat memberikan keajaiban bagi kesehatan Anda sekaligus meningkatkan penyerapan Vitamin D. Sungguh alasan yang bagus untuk keluar dan menjelajahi alam!” Dr McQuerry menambahkan.

Terkini