PEKANBARU - Sebanyak 43 pasangan calon kepala daerah (cakada) yang akan berlaga dalam Pilkada 2024 di Riau diharapkan menjadikan isu lingkungan hidup sebagai fokus utama dalam kampanye dan debat publik.
Dorongan ini datang dari berbagai kalangan, terutama generasi muda dan aktivis lingkungan, yang menilai bahwa kebijakan terkait lingkungan sangat penting bagi masa depan Riau.
Dalam audiensi yang digelar di KPU Riau, perwakilan Green Leaders Indonesia (GLI) Riau Asrol Fickri menyampaikan harapan agar para calon kepala daerah lebih serius menanggapi isu-isu lingkungan, terutama terkait perubahan iklim, pengelolaan sumber daya alam, pengurangan emisi karbon, dan pelestarian hutan.
Menurutnya, Pilkada bukan hanya sekadar ajang politik, tetapi juga momentum bagi generasi muda untuk mendorong kebijakan yang berkelanjutan dan pro-lingkungan.
"Kami di GLI Riau berharap Pilkada 2024 ini menjadi kesempatan bagi para calon kepala daerah untuk memperlihatkan komitmen mereka terhadap kebijakan ramah lingkungan. Ini bukan hanya soal kampanye, tetapi juga tentang bagaimana kebijakan lingkungan dapat menjadi prioritas utama saat mereka menjabat nanti," ungkap Asrol Fickri.
Asrol menambahkan, isu lingkungan hidup bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mendesak yang harus menjadi perhatian utama. Riau sebagai salah satu provinsi dengan potensi alam yang besar perlu pemimpin yang memiliki visi berkelanjutan dalam menjaga alam dan ekosistem.
"Isu perubahan iklim akibat degradasi lingkungan adalah hal nyata yang kita semua rasakan dampaknya. Kita membutuhkan calon kepala daerah yang siap mengambil langkah konkret untuk menanggulangi krisis lingkungan ini," tegasnya.
Sejalan dengan pernyataan Asrol, Tamim Asyrofi, salah satu aktivis lingkungan yang turut hadir dalam audiensi, juga menegaskan pentingnya calon kepala daerah menunjukkan komitmen mereka terhadap kebijakan ramah lingkungan, terutama dalam kampanye dan debat.
Menurut Tamim, langkah ini akan menjadi tolok ukur penting bagi para pemilih dalam menentukan siapa yang benar-benar peduli terhadap masa depan lingkungan.
"Isu lingkungan hidup bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan mendesak yang harus menjadi prioritas dalam setiap kebijakan daerah. Sudah seharusnya calon kepala daerah menunjukkan komitmennya mulai dari cara berkampanye, yang juga harus ramah lingkungan," ujar Tamim.
Selain itu, para aktivis juga mengusulkan agar kampanye yang dilakukan oleh para calon kepala daerah di Riau tetap ramah lingkungan. Mereka berharap KPU dapat mengawasi pelaksanaan kampanye agar tidak merusak lingkungan, misalnya dengan meminimalkan penggunaan alat peraga yang tidak ramah lingkungan atau kegiatan yang berpotensi mencemari alam.
"Isu lingkungan hidup di Riau sudah sangat kritis, mulai dari deforestasi, kebakaran hutan, hingga krisis air bersih di beberapa wilayah. Kita perlu calon pemimpin yang punya komitmen kuat untuk menjaga kelestarian alam sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tukas Asrol Fickri.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau merespons positif desakan ini. Komisioner KPU Riau, Nugroho Noto Susanto, menyatakan bahwa pihaknya siap memasukkan isu lingkungan hidup sebagai salah satu topik utama dalam debat publik Pilkada 2024.