7 Fakta Menarik Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

Jumat, 06 September 2024 | 14:29:32 WIB

PEKANBARU - Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia membawa kehangatan tersendiri bagi masyarakat. Bukan cuma karena dia seorang pemimpin umat Katolik dunia, namun dia memberi banyak kesan yang mencontohkan nilai kesederhanaan.

Paus juga kerap menyapa perempuan dan anak kecil sambil memberinya oleh-oleh. Berikut ini beberapa fakta menarik kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

1. Pilihan Kendaraan dan Hotel Menginap

Paus Fransiskus seolah membuka mata kita, yang kebanyakan netizen menyampaikan aspirasinya ke pemerintah Indonesia tentang kesederhanaan. Ya, permintaan khusus dari Takhta Suci Vatikan kepada Konferensi Waligereja Indonesia yaitu tak ada sambutan dan fasilitas yang bermewah-mewah.

Panitia kunjungan di Indonesia sebenarnya berencana menyiapkan kamar dengan fasilitas president suites untuk Paus Fransiskus. Fasilitas itu mengikuti aturan protokoler ketika seorang kepala negara berkunjung. Namun Takhta Suci Vatikan menolak lantaran Fransiskus meminta tinggal di Kedutaan.

Selain kamar mewah, Paus Fransiskus menolak menggunakan pesawat pribadi melainkan dia menaiki pesawat komersial. Dia juga menolak naik mobil kepresidenan bermerek Mercedes-Benz. Paus ingin panitia menyiapkan mobil yang biasa digunakan oleh masyarakat di Jakarta. Alhasil, Paus dijemput dan diantar menggunakan mobil Innova Zenix.

Sementara itu soal makanan, tak ada permintaan khusus Paus Fransiskus kepada panitia Indonesia. Paus hanya minta makanan yang biasa dia makan, yaitu makanan Italia.

2. Menyapa Anak-anak dan Perempuan 

Paus Fransiskus yang berada di mobil Innova Zenix kerap menyapa dan menyalami masyarakat yang melihatnya dari pinggir jalan. Dia memberkati anak-anak dan memberinya oleh-oleh berupa permen dan kalung Rosario.

Setelah kunjungan Paus Yohanes Paulus II 35 tahun lalu, kedatangan Paus Fransiskus begitu dinanti masyarakat Indonesia. Bagi umat Katolik di seluruh dunia, Paus memiliki peran sebagai Bapak Rohani yang memelihara ajaran iman.

3. Berkunjung ke Katedral dan Istiqlal

Dalam lawatannya, Paus Fransiskus mengunjungi dua rumah ibadah yang menjadi ikon toleransi dan kerukunan umat beragama, yaitu Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Dua tempat ibadah ini bersebelahan. 

Paus juga menyampaikan beberapa wejangan saat kunjungannya ini, seperti dalam hal membina keluarga, mencintai lingkungan, hingga soal kerukunan.

4. Jokowi Pakai Mobil Innova Zenix usai Kedatangan Paus Fransiskus 

Usai kedatangan Paus Fransiskus, Presiden Jokowi tampak menggunakan kendaraan Innova Zenix warna hitam saat pulang ke Istana Kepresidenan Bogor, Rabu, 4 September 2024. Mobil jenis tersebut dipakai Paus Fransiskus selama kunjungan apostolik di Indonesia. 

Deputi Protokol dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan berganti kendaraan adalah hal yang biasa dilakukan Presiden Jokowi. "Pada kegiatan-kegiatan tertentu yang bersifat incognito (privat), sering sekali beliau menggunakan kendaraan innova," katanya melalui pesan singkat kepada Tempo pada Rabu, 4 September 2024. "Fortuner juga sering digunakan saat kunjungan kerja ketika medannya berat."

5. Paus Fransiskus Kenakan Busana Bertema Salib Nusantara untuk Misa Akbar

Paus Fransiskus mengenakan busana bertema Salib Nusantara ketika memimpin misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta,, Kamis 5 September 2024.

Selama perayaan Ekaristi itu, Paus tampak memakai pluviale atau mantel berkerah berwarna putih dengan ornamen Salib Nusantara di bagian depan kanan kirinya. Ornamen tersebut juga diaplikasikan pada mitra atau topi panjang yang dipakai Paus Fransiskus, yang melambangkan spiritualitas dan kerendahan hati dalam melayani umat.

Salib Nusantara pun tampak pada kasula atau jubah yang dikenakan para uskup serta pastor/imam konselebran yang bertugas selama misa. Menghimpun dari berbagai sumber, Salib Nusantara dibuat dengan menggabungkan simbol keagamaan universal dengan ragam kekayaan budaya Indonesia.

Sentuhan budaya Indonesia terlihat pada bagian batang salib. Motif Dayak dari Kalimantan mewakili wilayah utara, Sumba dari NTT melambangkan bagian selatan, Asmat dari Papua merepresentasikan ujung timur, dan Batak dari Sumatera Utara mewakili bagian barat.

Selain itu, ditambahkan pula ornamen-ornamen khas Indonesia di antaranya empat sayap Garuda yang terinspirasi dari keindahan batik Jawa, menghiasi ruang di antara lengan salib utama. Sementara ornamen floral dari tenun Bali mempercantik salib kecil di bagian tengah, menciptakan harmoni antara unsur-unsur visual yang kaya.

Busana Paus Fransiskus khusus dipesan oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr. Piero Pioppo dan Ketua KWI Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC kepada kreator busana liturgis asal Bandung, SangKris. 

6. Umat Asal Timika Habiskan Rp 100 Juta Demi Bertemu Paus Fransiskus

Antusiasme umat Katolik menyambut Paus Fransiskus tak hanya berasal dari warga di Jakarta dan sekitarnya. Mereka yang ingin bertemu langsung dengan Bapa Suci berasal dari berbagai penjuru Tanah Air, termasuk timur Indonesia. 

Yuvinia Migau mengaku telah mempersiapkan kedatangan Paus Fransiskus sejak beberapa bulan terakhir. Dia merupakan salah satu umat Keuskupan Timika, Papua Tengah yang sengaja datang ke Jakarta untuk bisa melihat kunjungan Bapa Suci dari Vatikan itu. 

Lebih lanjut, Yustivia mengaku bahwa dirinya beserta rombongan telah menghabiskan biaya yang cukup besar untuk bisa melangsungkan perjalanan ke Jakarta. "Biaya Rp 100 juta per orang kira-kira. Soalnya tiket pesawat bisa Rp 15-20 juta," tuturnya. 

7. Prangko Edisi Spesial Seri Kunjungan Paus Fransiskus

Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo menerbitkan prangko kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia pada 2024 sebagai salah satu cara mengabadikan momen bersejarah.

"Karena menunjukkan bahwa dalam sejarah Indonesia, kita sudah dikunjungi oleh Bapak Paus. Sekarang di-frame lagi dalam prangko," kata Direktur Pos Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Gunawan Hutagalung, dalam keterangan tertulis pada Senin, 2 September 2024.

Ia menjelaskan, Kementerian Kominfo mengubah e-katalog prangko Indonesia tahun 2024 untuk memasukkan agenda kunjungan Paus Fransiskus sebagai salah satu tema terbitan prangko tahun ini.

Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, menyatakan prangko yang diterbitkan tersebut memiliki arti penting karena memiliki tema khusus 'Faith, Fraternity and Compassion' atau Iman, Persaudaraan, dan Bela Rasa.

Terkini