PEKANBARU - Ada beberapa bahan makanan yang dilarang dalam kondisi mentah termasuk susu. Susu mentah adalah susu yang belum melalui proses pasteurisasi, metode pemanasan untuk membunuh bakteri berbahaya untuk kesehatan tubuh. Menurut Meggie Connelly, ahli gizi diet terdaftar dan ahli gizi kuliner, dengan begitu susu mentah mengandung bakteri seperti Listeria, E. coli, Salmonella, dan Campylobacter, yang semuanya dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan.
Ini mirip dengan peringatan terhadap makan adonan kue mentah. Tepung mentah dalam adonan adalah sumber potensial Salmonella. Dengan memanggang adonan membantu membunuh bakteri tersebut sehingga membuat kue aman untuk dimakan.
Lantas apa efek samping minum susu mentah? Seperti yang disebutkan sebelumnya ada potensi penyakit bawaan makanan yang dapat menyebabkan muntah, diare, nyeri perut, dan gejala seperti flu, kata Connelly.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), setidaknya ada 133 wabah penyakit karena konsumsi susu mentah antara tahun 1987 dan 2010 di Amerika Serikat. Hal ini menyebabkan 269 rawat inap, tiga kematian, enam lahir mati, dan dua keguguran.
Kelompok-kelompok orang tertentu sangat rentan dengan bahaya minum susu mentah, seperti mereka yang mengalami imunokompromi (termasuk orang yang baru-baru ini memiliki transplantasi organ, mereka yang hidup dengan HIV/AIDS, atau mereka yang menjalani perawatan kanker), bayi, anak-anak, ibu hamil, dan orang tua, kata Connelly.
Dia menekankan bahwa Listeria monocytogenes, bakteri yang dapat berkembang dalam susu mentah, sangat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan keguguran, penyakit, atau bahkan hilangnya bayi yang baru lahir.
Intinya adalah bahwa susu mentah tidak memiliki manfaat kesehatan yang divalidasi secara ilmiah dan dapat sangat berbahaya, terutama bagi kelompok orang yang rentan. Pasteurisasi sangat penting untuk membuat susu aman untuk diminum dan tidak secara signifikan mempengaruhi nilai gizi susu. Sebelum minum susu mentah, penting untuk memprioritaskan keselamatan dan membuat keputusan berdasarkan sains bukan tren.