PEKANBARU - Pemanis buatan merupakan pengganti gula yang populer bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin menurunkan berat badan, tetapi para ahli dan penelitian telah memperingatkan tentang potensi efek sampingnya terhadap kesehatan kardiovaskular. Sebuah penelitian baru menemukan bahwa mengonsumsi minuman dengan erythritol, pemanis buatan, meningkatkan risiko pembekuan darah lebih dari dua kali lipat pada orang sehat, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Dalam sebuah penelitian baru, yang diterbitkan dalam jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology, 20 peserta berpuasa semalaman dan pada pagi harinya diberi minuman dengan 30 gram erythritol atau 30 gram gula.
Para peneliti menemukan bahwa kadar erythritol dalam darah mereka meningkat seribu kali lipat setelah satu minuman dengan erythritol, sementara mereka yang mengonsumsi minuman dengan glukosa mengalami peningkatan yang lebih kecil. Yang lebih mengkhawatirkan adalah aktivitas trombosit dari para peserta yang mengonsumsi pemanis buatan tersebut.
"Yang luar biasa adalah bahwa pada setiap subjek, setiap ukuran respons trombosit (pembekuan) meningkat setelah mengonsumsi eritritol," kata penulis utama studi Dr. Stanley Hazen, direktur Pusat Diagnostik dan Pencegahan Kardiovaskular di Cleveland Clinic Lerner Research Institute dikutip dari laman Times of India, Jumat, 9 Agustus 2024.
Namun, aktivitas trombosit darah pada kelompok kedua yang mengonsumsi glukosa tidak terpengaruh, kata peneliti tersebut.
Apa itu alkohol gula?
Alkohol gula adalah pemanis yang memiliki sekitar setengah kalori dari gula biasa. Alkohol gula terdapat secara alami pada buah-buahan dan sayuran tertentu, tetapi beberapa di antaranya buatan manusia dan ditambahkan ke makanan olahan.
Apa itu Erythritol?
Erythritol adalah salah satu alkohol gula, dan ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, jamur, dan makanan fermentasi. Erythritol memiliki sekitar 70 persen rasa manis gula. Erythritol menambah jumlah pemanis buah biksu dan stevia. Anda akan menemukannya dalam makanan yang dipanggang. Erythritol tidak dimetabolisme dengan baik oleh tubuh dan dapat terakumulasi.
Penelitian terdahulu juga menunjukkan adanya hubungan antara pemanis buatan dan penyakit jantung. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology pada tahun 2019 menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi minuman pemanis buatan yang lebih tinggi dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian.
Namun demikian, pemanis buatan telah dinyatakan aman untuk dikonsumsi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) jika dikonsumsi dalam batas asupan harian yang direkomendasikan. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), konsumsi harian pemanis buatan maksimal 40mg/berat badan.