PEKANBARU - Ketika kita membicarakan obat-obatan, hal pertama yang terlintas di pikiran kita adalah harapan untuk sembuh dan kesehatan yang lebih baik. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua obat yang beredar di pasaran aman dan asli?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengelompokkan obat palsu sebagai Counterfeit Medicine dalam kategori Substandard, Spurious, Falsely labelled, Falsified and Counterfeit (SSFFC) Medical Product. Menurut definisi WHO, obat palsu adalah obat-obatan yang secara sengaja dipalsukan, baik identitasnya maupun sumbernya. Ini berarti bahwa obat tersebut mungkin tidak mengandung bahan aktif yang diperlukan atau bahkan mengandung bahan berbahaya.
Masyarakat Indonesia perlu waspada terhadap bahaya obat palsu dan obat kadaluarsa yang beredar tanpa izin. Mengonsumsi obat palsu tidak hanya menghambat proses penyembuhan, tetapi juga bisa menyebabkan risiko gangguan kesehatan yang serius. WHO memperkirakan bahwa di negara maju sekitar 1 persen dari obat-obatan yang tersedia cenderung palsu.
Angka ini meningkat sampai 10 persen secara global. Namun, di beberapa negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, obat palsu bisa menguasai 30 persen pangsa pasar. Ini menunjukkan betapa seriusnya masalah ini dan pentingnya kesadaran masyarakat untuk lebih berhati-hati.
Obat palsu adalah ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Tidak hanya mengandung bahan yang tidak efektif, obat palsu juga bisa mengandung zat berbahaya yang berpotensi merusak organ tubuh.
Misalnya, ada kasus di mana obat palsu mengandung bahan kimia industri atau dosis yang salah dari bahan aktif, yang bisa menyebabkan overdosis atau efek samping yang parah. Ini menggarisbawahi pentingnya peran tenaga kesehatan, termasuk dokter, apoteker, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dalam mengawasi dan memastikan obat yang beredar di masyarakat adalah obat yang aman dan sesuai standar.
Efek Obat Palsu bagi Kesehatan Tubuh
1.Tidak Efektif Melawan Penyakit
Obat palsu sering kali tidak mengandung bahan aktif yang diperlukan untuk mengobati penyakit, sehingga tidak memberikan efek penyembuhan yang diharapkan.
2.Bisa Menyebabkan Keracunan
Obat palsu bisa mengandung bahan berbahaya atau dosis yang tidak tepat, yang bisa menyebabkan keracunan.
3.Resistensi Antibiotik
Penggunaan antibiotik palsu dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap pengobatan, membuat penyakit lebih sulit diobati.
4.Efek Samping Berbahaya
Obat palsu bisa menyebabkan reaksi alergi, kerusakan organ, atau bahkan kematian jika mengandung bahan kimia yang berbahaya.
5.Penurunan Kepercayaan
Pengalaman negatif dengan obat palsu dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap obat dan pelayanan kesehatan secara umum.
Cara Membedakan Obat Asli dan Obat Palsu
- Periksa Kemasan
Obat asli biasanya memiliki kemasan yang rapi dan berkualitas tinggi. Perhatikan apakah ada kesalahan ejaan atau ketidakcocokan dalam desain kemasan.
- Cek Nomor Registrasi BPOM
Pastikan obat memiliki nomor registrasi BPOM yang dapat diverifikasi melalui situs resmi BPOM.
- Perhatikan Harga
Jika harga terlalu murah dibandingkan dengan harga pasar, perlu diwaspadai. Obat palsu sering dijual dengan harga yang jauh lebih rendah.
- Beli di Tempat Terpercaya
Selalu beli obat di apotek resmi atau toko obat yang terpercaya untuk mengurangi risiko mendapatkan obat palsu.
- Periksa Warna dan Bentuk Obat
Bandingkan warna, bentuk, dan ukuran obat dengan yang asli jika Anda pernah mengkonsumsinya sebelumnya. Perubahan kecil bisa menjadi tanda obat palsu.
Selain dokter dan BPOM, tenaga farmasi juga memiliki peran penting dalam pengawasan konsumsi obat-obatan palsu di masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) secara rutin melakukan sosialisasi, edukasi, dan penyebaran informasi ke masyarakat baik secara offline maupun online yang bisa diakses via laman webpafi.id.
Dengan menyadari bahaya dan cara mengenali obat palsu, kita bisa lebih waspada dan berhati-hati dalam membeli dan mengonsumsi obat. Ingatlah untuk selalu memeriksa kemasan, memastikan obat memiliki nomor registrasi BPOM, membeli di tempat terpercaya, dan berhati-hati dengan harga yang terlalu murah. Dengan demikian, kita dapat melindungi diri dan orang yang kita cintai dari risiko obat palsu.
Untuk informasi lebih lanjut seputar dunia farmasi dan industri farmasi, kunjungi website info PAFI di webpafi.id. Di sana, Anda akan menemukan berbagai informasi bermanfaat yang dapat membantu Anda dalam menjaga kesehatan dan keselamatan dalam mengonsumsi obat-obatan.
Jadilah konsumen yang cerdas dan bertanggung jawab dengan selalu memeriksa keaslian obat sebelum dikonsumsi.