PEKANBARU - Baru baru ini dunia digemparkan dengan fenomena kiamat yang akan terjadi pada 29 Juni 2024 lalu. Peramal India, Kushal Kumar, memprediksi penghentian dan Perang Dunia III akan terjadi pada 29 Juni 2024. Prediksi tersebut diklaim berdasarkan analisis astrologi Veda dan beberapa peristiwa global yang terjadi baru-baru ini.
Kumar menganggap, bagan astrologi Veda sebagai peta karma, peristiwa penting dapat ditunjukkan melalui keselarasan planet dan bintang. Ia juga memerhatikan peristiwa-peristiwa global lainnya, seperti ketegangan antara Israel dan Lebanon, tindakan provokatif Korea Utara di perbatasan Korea Selatan, dan pengerahan kapal perang Rusia ke Havana.
Namun, prediksi ini tidak diterima oleh para ilmuwan. Menurut para ahli, takdir tidak dapat diprediksi pasti dan tidak ada yang tahu kapan kehidupan di bumi akan berakhir. Mereka mencoba menghitung berapa lama lagi bumi akan mampu bertahan.
Menurut para ahli, bumi akan menjadi tidak layak huni bagi sebagian besar organisme dalam waktu sekitar 1,3 miliar tahun karena evolusi alami matahari.
Para ilmuwan juga telah mengidentifikasi, beberapa tanda tanda peristiwa alam yang berpotensi menyebabkan dunia ini kiamat. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Gunung Berapi Super
Setiap 100.000 tahun, gunung berapi super dapat menyebabkan letusan besar yang dapat menyebabkan peristiwa pendinginan global, yang berpotensi berakhirnya peradaban manusia.
Kekeringan dan perubahan iklim yang parah dapat menyebabkan bencana lingkungan yang sangat besar, seperti runtuhnya ekosistem dan punahnya banyak spesies.
Dampak Asteroid
Dampak asteroid yang besar dapat menyebabkan kehancuran besar-besaran dan berpotensi mengakhiri peradaban manusia.
Suar matahari
Suar matahari yang kuat dapat menyebabkan kegagalan listrik yang meluas dan berpotensi menyebabkan runtuhnya infrastruktur penting di seluruh dunia.
Dihimpun dari berbagai sumber, Peter Tuthill memberi keterangan, dalam waktu sekitar 300.000 tahun, WR 104, bintang rangkap tiga, diperkirakan akan meledak dalam supernova.
Selain itu, diduga bintang tersebut dapat menghasilkan ledakan sinar gamma (GRB) yang dapat menimbulkan ancaman bagi kehidupan di bumi jika kutub-kutubnya sejajar 12 derajat atau lebih rendah terhadap bumi.
Namun, pengamatan spektroskopi sekarang menunjukkan dengan kuat bintang ini miring pada sudut 30–40 derajat sehingga ledakan sinar gamma apa pun tidak akan menghantam Bumi.
Menurut Stephen A Nelson, diperkirakan setiap 100 juta tahun, bumi dihantam oleh asteroid berdiameter sekitar 10–15 kilometer yang ukurannya sebanding dengan asteroid yang memicu kepunahan K–Pg yang membunuh dinosaurus non-unggas pada 66 juta tahun lalu.
Peristiwa alam ini tidak diperkirakan terjadi dalam waktu dekat tetapi dianggap sebagai skenario "akhir dunia" yang masuk akal oleh para ilmuwan.