Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor di Riau Masih Rendah, Ini Penyebabnya

Sabtu, 11 Mei 2024 | 10:06:56 WIB

Pekanbaru - Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Provinsi Riau masih rendah. Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Riau mencatat, sampai awal Mei 2024 ini baru mencapai 32 persen lbih.

Kepala Bapenda Provinsi Riau Evarefita melalu Kepala Bidang Pajak Muhammad Sayoga mengatakan, realisasi PKB mengalami penurunan disebabkan beberapa faktor.

"Realisasi PKB kita 32 persen. Memang sedikit menurun dari target. Namun kondisi ini juga terjadi bukan hanya di Riau saja, tapi seluruh Indonesia juga mengalami hal sama," kata Yoga, Jumat (10/05/2024).

Yoga menyebut, faktor rendahnya realisasi PKB salah satunya adanya pemilihan umum (Pemilu) pada Februari 2024 lalu.

"Saat kemarin kita rapat yang dipimpin Korlantas Polri, daerah seluruh Indonesia juga terjadi penurunan realisasi pajak kendaraan. Faktornya karena Pemilu," sebutnya.

Lanjut Yoga, faktor lainnya karena di awal tahun lalu kabupaten kota di Provinsi Riau terdampak bencana banjir. Hal ini faktor utama yang membuat progres PKB sedikit melambat.

"Kita di Riau selain faktor Pemilu, tambah kemarin di awal tahun 10 daerah di Riau terdampak banjir. Sebab UPT-UPT kita yang terdampak banjir, realisasi pendapatannya rendah semua. Petani kita juga pasti terdampak saat banjir kemarin. Mobilitas juga terganggu saat ingin mambayar pajak," terangnya.

"Mudah-mudahan setelah pemilu dan tidak ada lagi daerah Riau yang terdampak banjir, sampai akhir tahun realisasi pajak kendaraan kira bisa tinggi. Apalagi sekarang kita ada kebijakan keringanan denda keterlambatan bayar bayar satu bulan hanya 2 persen, dan maksimal 15 bulan. Tentu ini sangat meringankan masyarakat yang terlambat bayar pajak kendaraan," tambahnya.**

Terkini