16 Kutipan Kartini yang Menginspirasi Perempuan, Kuat dan Penuh Makna

Sabtu, 20 April 2024 | 08:23:10 WIB

Pekanbaru - Tepat tanggal 21 April yang jatuh besok hari Minggu, Indonesia merayakan hari Kartini dengan penuh semangat seraya mengingat emansipasi perempuan dengan berbagai kutipan Kartini yang dibuat oleh pemilik nama lengkap Raden Ajeng Kartini.

Jasanya yang besar memberikan sebuah semangat kepada para perempuan Indonesia untuk bisa mendapatkan hak-hak dan membuang stigma bahwa perempuan hanya bisa berdiam diri di rumah. 

Kartini juga terkenal karena bukunya yang judul Habis Gelap Terbitlah Terang, di dalamnya terdapat berbagai kutipan yang menginspirasi perempuan dan cocok untuk direnungkan di hari Kartini. Berikut beberapa kutipan Kartini yang bisa menginspirasi perempuan Indonesia, dihimpun dari laman Good Reads. 

1. "Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri."

2. "Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi!
Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam." Dari mimpi, kita tahu tujuan hidup yang ingin kita capai.

3. "Tetapi apalah artinya pandai dalam ilmu yang hendak diajarkan itu, apabila ia tidak dapat menerangkan secara jelas kepada murid-murid."

4. "Perempuan yang pikirannya telah dicerdaskan, pemandangannya telah diperluas, tak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya."

5. "Seorang guru bukan hanya sebagai pengasah pikiran saja, melainkan juga sebagai pendidik budi pekerti."

6. “Barangsiapa tidak berani, dia tidak bakal menang, itulah semboyanku! Maju! Semua harus dimulai dengan berani! Pemberani-pemberani memenangkan tiga perempat dunia!” 

7. “Cita-cita itu ialah memperindah martabat manusia, memuliakannya, mendekatkan pada Kesempurnaan.” 

8. “Apakah gunanya memaksa orang laki-laki menyimpan uang, apabila perempuan yang memegang rumah tangga tiada tahu akan harga uang itu!” ? Raden Adjeng Kartini

9. “Kalau anak laki-laki itu mementingkan diri sendiri, maka itu bukan salah mereka, itu terletak pada pendidikannya, mereka dibuat demikian. Mereka mendapat semuanya, boleh semuanya dan apa yang tidak mereka ambil, itu baik untuk anak-anak perempuan.”

10. “Aduhai, hidup itu penuh dengan keindahan, asalkan saja kita hendak melihatnya biarpun banyak juga perkara yang sungguh-sungguh sedih; maka jadi kewajiban kitalah memperbanyak barang yang indah itu dan mengurangi yang sedih.”

11. “Bagaimanapun jalannya, sekali-kali jangan lelah untuk berusaha gigih membela semua yang baik.” ? 

12. “Sebab barang siapa tidak dapat merasakan sakit, dia juga kebal terhadap rasa gembira. Barang siapa tidak menderita, tidak juga dapat merasakan nikmat yang sesungguhnya.” 

13. “Tidak menjadi soal bagaimana caranya mengabdi kepada kebaikan, asalkan baik saja.” 

14. “Alangkah ajaibnya rasa kasih sayang. Rasa cinta adalah surga dan neraka yang menjadi satu.” 

15. “Dalam tangan anaklah terletak masa depan dan dalam tangan ibulah tergenggam anak yang merupakan masa depan itu.”

16. Kita dapat menjadi manusia sepenuhnya tanpa berhenti menjadi wanita sepenuhnya.  - R.A. Kartini 

Terkini