Pekanbaru - Pasca Pemilu, harga bahan pokok terus meningkat di Kota Pekanbaru. Hingga hari ini, Senin (19/2/2024), harga cabai merah tembus Rp90 per kilogram.
Tak hanya harga cabai merah, cabai hijau juga naik Rp70 ribu per kilogram. Begitu juga dengan cabai rawit yang nail Rp70 ribu per kilogramnya. Sedangkan harga bawang mencapai Rp40 ribu.
Tak hanya itu, harga beras di Pekanbaru juga tak kunjung turun. Harga Beras Belida tembus Rp81 ribu per 5 kilogramnya. Kemudian Beras Anak Daro tembus Rp17.500 per kilogramnya.
Sementara itu, gula pasir curah Rp19 ribu per kilogram, telur ayam ras Rp56 ribu sepapan, daging sapi Rp130 ribu hingga Rp140 ribu per kilogramnya.
Riya, salah seorang warga Datuk Tunggul Kecamatan Tuah Madani mengaku bingung dengan naiknya harga bahan pokok akhir-akhir ini. Ibu rumah tangga itu mengaku harus pandai-pandai mengatur keuangan.
"Bawa uang seratus ribu ke pasar nyaris tak dapat apa-apa," keluhnya.
Ia berharap pemerintah segera mengatasi persoalan ini agar beban hidup masyarakat tidak semakin berat.
Menanggapi kenaikan harga tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru Maisisco, mengakui kenaikan harga bahan pokok tersebut. Menurutnya, kenaikan harga bahan pokok ini mulai terjadi sejak menjelang Pemilu lalu.
"Memang terkait adanya pemilu, kemudian menjelang puasa harga kebutuhan pokok di beberapa komoditi merangkak naik," ujar Maisisco, Senin (19/2/2024).
Menurutnya, kenaikan harga bahan pokok ini juga dipengaruhi oleh kondisi alam yang sampai saat ini masih dalam kondisi hujan. Sehingga, hasil-hasil pertanian di masyarakat dan daerah penghasil juga mengalami permasalahan terhadap hasil panen.
Untuk mengantisipasi itu, Pemko Pekanbaru mengupayakan agar bisa melakukan intervensi harga di pasaran. Sehingga, kenaikan harga di pasaran dapat diimbangi dengan adanya intervensi harga tersebut.
Pemko Pekanbaru akan hadir melakukan intervensi dengan cara menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Lewat program ini, pemerintah hadir memberikan harga bahan pokok yang lebih murah dibanding harga di pasaran.
Dikatakannya, lebih dari 70 persen, kebutuhan pangan Kota Pekanbaru berasal dari luar daerah. Karena itu, pihaknya akan melakukan Gerakan Pangan Murah.
"Gerakan pangan murah ini tentu kita bekerjasama dengan instansi terkait seperti Bank Indonesia, Bulog, dan ini sudah kita lakukan beberapa untuk pangan murah ini," sebutnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar GPM di Kecamatan Tenayan Raya. Ia menyebut, GPM ini tidak bisa dilakukan secara menyeluruh.
Ia menilai, GPM ini hanyalah untuk mengimbangi kenaikan harga di pasaran agar tidak terlalu tinggi. Jika dilakukan secara menyeluruh, tentunya akan berdampak pada petani dan juga pedagang lainnya.
"Dalam waktu dekat mungkin di Kecamatan Tenayan Raya, kita galar gerakan pangan murah," sebutnya.