Riau minta bantuan makanan balita terdampak banjir ke Kemenkes

Jumat, 12 Januari 2024 | 20:47:05 WIB

Pekanbaru - Pemerintah Provinsi Riau mengajukan permintaan bantuan pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil yang terdampak banjir ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, karena stok dan tambahan makanan dari pemerintah daerah ini sudah kosong.

"Surat permohonan bantuan sudah dikirim ke Kemenkes RI semoga bantuan segera dikirim, karena selain obat-obatan saat ini balita dan ibu hamil di kabupaten/kota terdampak banjir di Riau sangat membutuhkan pemberian makanan tambahan tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Sri Sadono Mulyanto di Pekanbaru, Jumat.

Menurut Sadono, surat permintaan bantuan itu juga sudah mendapat respon oleh Kemenkes dan pihak Kemenkes segera mengirim bantuan tersebut terkait stok yang masih ada di pusat.

Ia menyebutkan pihaknya mengajukan permintaan bantuan pemberian makanan tambahan itu, karena pemerintah kabupaten/kota terdampak banjir meminta bantuan pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil di daerah mereka.

"Bagi pemerintah kabupaten dan kota terdampak banjir yang belum mengusulkan permintaan yang sama maka akan kita masukan dalam usulan permintaan ke Kemenkes, sekaligus sebagai upaya untuk siaga jika sewaktu-waktu ada daerah yang membutuhkan," ujar Sadono.

Bantuan kemanusiaan terus bergulir untuk korban terdampak banjir di Riau setelah sebelumnya Pemerintah Provinsi Riau mendistribusikan bantuan obat-obatan untuk korban terdampak banjir ke Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Rokan Hulu agar mereka mendapatkan layanan kesehatan yang baik.

Selain itu Pemerintah Provinsi Riau memastikan harga bahan pokok di sepuluh daerah yang terdampak banjir tetap stabil dan tercukupi serta terkendali agar warga terdampak banjir tidak kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka.

Berdasarkan data BPBD Riau 10 daerah dari 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau saat ini dilanda banjir akibat hujan di wilayah itu cukup tinggi. Tercatat 43 kecamatan dan 192 desa terendam dan mengakibatkan 24.268 kepala keluarga (KK) dengan 99.812 jiwa terdampak.

Terkini