PEKANBARU (HALOBISNIS) - Pada 9 Agustus 2025, Provinsi Riau genap berusia 68 tahun. Momentum ini diperingati Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui upacara sebagai refleksi perjalanan sejarah sejak berdirinya Riau pada 9 Agustus 1957.
Puncak Hari Jadi ke-68 Riau digelar di halaman Kantor Gubernur Riau, Sabtu (9/8/2025). Hadir dalam kesempatan itu seluruh lapisan masyarakat, tokoh masyarakat, dan Forkopimda Riau.
Momentum tersebut dimanfaatkan Pemprov Riau untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat bersatu padu menjaga persatuan. Kemudian, juga untuk memperkuat identitas budaya Melayu dan meningkatkan kesejahteraan daerah di tengah tantangan global.
Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid, menyampaikan rasa syukur atas capaian pembangunan yang telah diraih Provinsi Riau selama 68 tahun berdiri.
Gubri menegaskan, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kerja sama seluruh komponen masyarakat, mulai dari pemerintah, dunia usaha, hingga para tokoh adat dan pemuda.
"Hari jadi ini bukan hanya peringatan seremonial, tetapi momentum untuk memperkokoh tekad kita membangun Riau yang lebih maju, sejahtera, dan berbudaya. Kita harus terus bersinergi, menghadapi tantangan dengan inovasi, dan menjaga warisan leluhur sebagai jati diri bangsa Melayu," ungkap Gubri, Sabtu (9/8/2025).
Dalam kesempatan itu, Gubri juga mengajak generasi muda untuk mengambil peran aktif dalam pembangunan, khususnya di era digital yang penuh dinamika.
"Sebab kemajuan teknologi harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, memperluas peluang kerja, dan memperkuat daya saing daerah di tingkat nasional maupun global," ujarnya.
Gubri menegaskan, Pemprov Riau akan terus memprioritaskan program pembangunan yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Fokus utama diarahkan pada penguatan sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, serta pemberdayaan ekonomi berbasis potensi daerah.
"Kita memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun tantangan kita adalah bagaimana mengelolanya dengan bijak dan berkelanjutan. Pembangunan tidak boleh merusak lingkungan, dan hasilnya harus dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, bukan hanya segelintir pihak," ungkapnya.
Tak hanya itu, Gubri juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mencapai visi Riau yang maju, berdaya saing, dan berbudaya.
Menurutnya, keberhasilan pembangunan tidak dapat dicapai hanya dengan kerja pemerintah semata, tetapi membutuhkan dukungan dan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat.
"Dengan persatuan, kerja sama, dan semangat gotong royong, saya yakin Riau akan mampu menghadapi segala tantangan. Mari kita wariskan kepada generasi penerus sebuah provinsi yang lebih baik, lebih sejahtera, dan tetap menjaga nilai-nilai luhur budaya Melayu," tukasnya.