Opening Ceremony Pekan Budaya Melayu Serumpun, Gubernur Riau: Ini Ikhtiar Melestarikan Budaya Melayu

Sabtu, 09 Agustus 2025 | 06:03:00 WIB

PEKANBARU (HALOBISNIS) - Opening Ceremony Pekan Budaya Melayu Serumpun yang digelar di Jalan Sultan Syarif Qasim, Pekanbaru, Jumat (8/8/2025) malam, berlangsung meriah dan penuh antusias masyarakat. Acara yang berlangsung dari tanggal 7 hingga 10 Agustus ini, menjadi ajang untuk mempromosikan dan melestarikan budaya Melayu yang kaya dan beragam.

Kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur Riau Abdul Wahid, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia (RI) Fadli Zon, Sekjen DPD RI Irjen Pol (Purn.) Muhammad Iqbal, Gubernur dan Sekda pada masanya, para Walikota dan Bupati se-Provinsi Riau, kepala OPD, dan para tamu undangan serta masyarakat yang antusias menyaksikan acara tersebut.

Acara ini dibuka oleh aktor dan pelawak senior asal Riau Jarwo Kwat bersama konten kreator Megi Irawan. Serta dibuka dengan penampilan tari massal dari berbagai kelompok seni.

Dalam sambutannya, Gubernur Riau Abdul Wahid mengungkapkan bahwa peradaban Melayu di Riau tumbuh dari empat sungai besar, yaitu Sungai Indragiri, Sungai Kampar, Sungai Rokan, dan Sungai Siak. Dari kawasan inilah peradaban besar Melayu terbentuk, menyusuri Selat Malaka dan membentuk jati diri masyarakat hingga saat ini.

“Pekan Budaya Melayu Serumpun bukan sekadar pesta seni atau hiburan, tetapi ikhtiar bersama untuk mengingatkan bahwa di tanah Melayu Riau ini pernah berdiri sebuah peradaban besar,” ujar Abdul Wahid.

Ia juga menyoroti konsep Rumah Rumpun Melayu sebagai cita-cita besar untuk menjaga kesatuan budaya, mempererat hubungan serumpun lintas negara, dan mewariskannya kepada generasi penerus. Salah satu yang menarik perhatian adalah pameran pusaka, termasuk Mahkota Sultan Siak Indrapura yang untuk pertama kalinya ditampilkan sejak Indonesia merdeka.

“Kegiatan ini kita menampilkan pameran pusaka, termasuk Mahkota Sultan Siak Indrapura yang juga pertama kali sejak Republik ini berdiri. Karena Raja Siak menyumbangkan 13 juta gulden beserta dengan mahkotanya ke Indonesia. Oleh karena itu, kemuliaan hati Sultan Siak ini perlu diapresiasi oleh bangsa ini,” tambahnya.

Abdul Wahid juga mengingatkan bahwa ekonomi Riau ditopang oleh tiga sektor utama, yaitu migas, perkebunan, dan kehutanan. Ia berharap sektor pariwisata dan budaya juga dapat menjadi pilar ekonomi daerah, termasuk melalui event besar seperti pacu jalur yang akan digelar pada 20–24 Agustus mendatang. 

“Kami berharap kepada pak Fadli Zon, pak Menteri agar bisa menghadirkan Bapak Presiden di Tanah Melayu Republik ini dalam acara ajang pacu jalur dari tanggal 20 sampai 24 Agustus yang akan datang. Ini juga rangkaian memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 tahun,” jelasnya.

Terkini