Bonus Atlet PON Riau Dipangkas, Atlet dan Pelatih Tuntut Janji ke Gubernur

Senin, 21 April 2025 | 16:25:10 WIB

PEKANBARU - Kekecewaan tengah melanda para atlet dan pelatih Pekan Olahraga Nasional (PON) asal Riau. Mereka berencana menemui Gubernur Riau, Abdul Wahid, untuk menuntut kejelasan terkait pemangkasan nilai bonus yang dijanjikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Sebelumnya, Pemprov Riau menjanjikan bonus sebesar Rp300 juta bagi peraih medali emas. Namun, angka tersebut kini disebut-sebut akan dikurangi secara drastis menjadi hanya Rp129 juta. Nilai bonus untuk peraih medali perak dan perunggu pun mengalami pemotongan yang signifikan.

Wakil Ketua I KONI Riau, Khairul Fahmi, menyatakan bahwa pihaknya bersama perwakilan atlet dan pelatih telah melakukan rapat bersama Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Riau. Namun, rapat tersebut belum membuahkan hasil memuaskan.

"Para atlet dan pelatih masih berharap agar bonus tetap diberikan sesuai janji sebelum mereka berangkat ke PON. Kemarin kami sudah rapat dengan perwakilan mereka dan sepakat untuk menemui Gubernur guna memastikan kejelasan pembayaran bonus," ujar Fahmi, Senin (21/4/2025).

Perwakilan atlet dan pelatih PON Riau, Ahmad Markos, turut menyuarakan kekecewaannya. Ia menilai pemotongan ini mencederai semangat dan pengorbanan para atlet yang telah berlatih keras selama bertahun-tahun.

“Ini momen empat tahunan yang sangat dinantikan. Mereka sudah berlatih selama tiga tahun, mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran. Tapi saat saatnya mereka menuai hasil, justru merasa dizalimi,” kata Markos.

Ia juga menyinggung perbandingan dengan Provinsi Jambi yang meski mengalami defisit, tetap mampu memberikan bonus penuh kepada para atletnya. Hal ini menurutnya menjadi tamparan bagi Riau yang dikenal sebagai provinsi kaya sumber daya alam.

“Kami sudah mencoba menghubungi ajudan Gubernur untuk meminta jadwal pertemuan. Tapi hingga saat ini belum ada jawaban,” pungkas Markos.

Terkini