PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau tengah mematangkan persiapan pelaksanaan Jambore Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang akan digelar pada 25–27 April 2025 di Bumi Perkemahan Taman Hutan Raya (Tahura), Minas, Kabupaten Siak.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan bahwa progres persiapan jambore telah mencapai sekitar 90 persen. Kegiatan ini digelar sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup.
“Jambore Karhutla ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya menjaga lingkungan. Jika lingkungan dijaga dengan baik, InsyaAllah potensi bencana seperti banjir dan kebakaran hutan bisa diminimalisir,” ujar Gubri, Sabtu (19/4/2025).
Salah satu kegiatan utama dalam jambore tersebut adalah penanaman pohon. Aksi ini tidak hanya menjadi simbol penghijauan, tetapi juga sebagai ajakan nyata kepada masyarakat untuk ikut menjaga alam.
Gubri turut menginstruksikan seluruh bupati dan walikota di Provinsi Riau untuk menggalakkan gerakan penanaman pohon di daerah masing-masing. Menurutnya, penghijauan bukan hanya soal estetika, tetapi juga mengandung pesan moral tentang pentingnya kelestarian lingkungan.
“Saya minta juga agar setiap daerah ikut menanam pohon, supaya kita bisa merasakan hijaunya daerah kita. Hijaunya ini melambangkan kesejukan dan komitmen terhadap alam,” tegasnya.
Lebih lanjut, Abdul Wahid menegaskan bahwa Jambore Karhutla bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk edukasi yang diharapkan mampu menginspirasi masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan.
“Semoga aksi nyata ini bisa menjadi kebiasaan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat Riau dalam menjaga lingkungan hidup,” pungkas Gubri.