Pekanbaru - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau di bawah Gubermur Edy Natar Nasution melakukan penandatanganan kesepakatan bersama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis terkait tindaklanjut rencana pembangunan Jembatan Pulau Bengkalis-Pulau Sumatera sepanjang 6,1 kilometer.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Agung (DPA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) versi Mubes Dumai Tan Seri Syahril Abubakar menyambut baik langkah tersebut.
"Tekad Pemprov dan Pemkab Bengkalis untuk mewujudkan ini kami apresiasi. Untuk mewujudkan impian bukan hanya masyarakat Bengkalis dan masyarakat Riau pada umumnya. Karena wacananya ini sudah hampir 20 tahun, tapi langkahnya tak maju-maju. Dengan sudah ditantatangani kesepakatan ini, insyaallah akan menjadi tekad pemerintah ke depan, syukur-syukur didukung oleh Pemkab Siak dan sekitarnya, serta dana APBN kawasan terdekat, ini akan bisa terwujud," katanya, Sabtu (16/12/2023).
Selain itu, kata Syahril menyarankan, pemerintah juga bisa memanfaatkan dengan menjemput bolo dana bantuan luar negeri dan dana CSR perusahaan besar di Riau terutama di wilayah sekitar.
Ketersambungan antar wilayah di Riau ini, kata Syahril sangat dinantikan masyarakat. Sehingga masyarakat yang hendak ke Bengkalis atau sebelumnya, tidak lagi menunggu antrean roro berjam-jam seperti yang terjadi saat ini.
"Ini jadi PR (pekerjaan rumah) bagi kita semua masyarakat Riau, salah satu agenda strategis yang monumental, membangun Riau mengingat anggarannya tak begitu besar kalau disinergikan," katanya.
"Betul kata pak Gubernur, dari Bumi Bengkalis itu sudah dikeruk miliaran barrel, wajar saja kalau pemerintah memberi hadiah kepada masyarakat Bengkalis, dengan membuat jembatan. Pak Gub luar biasa, walau hanya hitungan hari menjabat, tapi melakukan langkah besar, ini jadi PR bagi gubernur gubernur selanjutnya. Semoga dalam waktu 5 tahun terwujud. Mari kita beri dukungaan penuh. Demi terhubungnya pulau-pulau demi kepentingan nasional dan Riau sendiri," cakapnya lagi.
Selain itu, Syahril juga mengimbau kepada para capres saat ini, untuk mendengar aspirasi masyarakat Riau ini. "Sehingga nanti siapapun terpilih jadi presiden, mendukung langkah yang sudah disepakati Pemprov dan Pemkab ini," katanya.
Sebelumnya, Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan oleh Gubernur Riau Edy Natar Nasution dengan Bupati Bengkalis Kasmarni, dan disaksikan Sekda Riau SF Hariyanto serta pejabat Pemprov Riau dan Pemkab Bengkalis.
Edy Natar Nasution mengatakan, pembangunan jembatan tersebut dapat tuntas dikerjakan selama lima tahun. Karena itu, ia berharap rencana pembangunan jembatan yang diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp7 triliun tersebut dapat dilanjutkan Gubernur Riau berikutnya.
"Kita menargetkan pembangunan jembatan tersebut bisa selesai satu periode kepemimpinan gubernur (lima tahun), siapapun itu nanti gubernurnya. Syukur-syukur lebih cepat dari itu tiga tahun," katanya.
Untuk itu, lanjut Edy Nasution, rencana pembangunan jembatan tersebut dimulai saat ini perencanaannya, sehingga nanti dapat dilanjutkan Gubernur Riau berikutnya.
"Makanya mulai sekarang kita dudukan rencana pembangunan jembatan ini, kita ingin mendudukkan siapapun gubernur dan bupatinya nanti agar rencana ini dapat dilanjutkan," harapnya.
Edy Nasution menyampaikan, pembangunan jembatan nantinya akan dilakukan dengan multiyears, sebab tidak mungkin bisa dibangun dengan satu tahun anggaran.
"Karena kebutuhan anggaran untuk jembatan itu cukup besar. Makanya kita berharap pembangunan jembatan ini dengan sistem sharing budget, ada sinergi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten," sebutnya.
"Sistem penganggarannya sharing budget. Saya yakin kalau kita bisa menyampaikan rencana pembangunan jembatan ini dengan baik, maka pemerintah pusat mau bersinergi," sambungnya.
Selain dengan Bengkalis, tambah Edy Nasution, kerjasama pembangunan Jembatan Bengkalis - Pulau Sumatera tersebut juga akan menggandeng Pemkab Siak.
"Kita juga akan menjalani kesepakatan dengan Pemkab Siak, sebab Siak nanti akan dilintasi menuju jembatan itu. Paling tidak mereka akan kita ajak menyiapkan jalur menuju ke penyeberangan," tutupnya.**