Pelayanan RSD Madani Pekanbaru Dipertanyakan Setelah Pasien Patah Tangan Ditelantarkan

Selasa, 07 Januari 2025 | 21:05:42 WIB

PEKANBARU - Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru kembali menjadi sorotan setelah diduga menelantarkan seorang pasien yang datang untuk mendapatkan perawatan. Pasien tersebut, Kenny Rosman, warga Rumbai Timur, mengalami patah tangan dan berobat ke RSD Madani pada Selasa, 7 Januari 2025, dengan menggunakan program Universal Health Coverage (UHC). Namun, ia mengalami kendala dalam mendapatkan penanganan medis.

Kenny mengungkapkan bahwa awalnya, pihak rumah sakit menolak untuk langsung menerima dirinya dengan alasan bahwa pasien menggunakan program UHC. Pihak rumah sakit menyebutkan bahwa pasien harus terlebih dahulu dirawat di Puskesmas sebelum bisa dirujuk ke RSD Madani.

Setelah keluarganya menghubungi Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru, barulah Kenny mendapatkan perawatan pertama, dilakukan rontgen, dan diminta menunggu dokter spesialis. Namun, pihak rumah sakit menyebutkan bahwa dokter spesialis sedang cuti, sehingga penanganan lebih lanjut tidak bisa dilakukan. Bahkan meski keluarga meminta untuk ditangani oleh dokter umum, Kenny tetap harus menunggu hingga sore hari, dan akhirnya disuruh dirujuk ke rumah sakit lain untuk penanganan lebih lanjut.

Kenny sangat kecewa dengan pelayanan yang diterimanya. "Kami minta ditangani dokter umum saja, namun setelah menunggu sampai sore, akhirnya kami disuruh ke rumah sakit lain untuk penanganan selanjutnya. Ini memilukan kenapa kami dibuat seperti ini," keluhnya.

Anggota DPRD Pekanbaru, Zulkardi, menyayangkan pelayanan yang diberikan oleh RSD Madani dan mengkritik manajemen rumah sakit tersebut. Zulkardi menegaskan bahwa seharusnya rumah sakit milik Pemkot Pekanbaru ini, yang dilengkapi dengan fasilitas medis lengkap, mampu melayani semua pasien, terutama yang menggunakan program UHC, yang merupakan program pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan kepada seluruh masyarakat Kota Pekanbaru.

"Ini bukan kasus yang pertama. Catatan kami dalam beberapa bulan terakhir, sudah banyak kasus serupa, salah satunya yang terjadi akhir Desember 2024, di mana seorang pasien meninggal dunia akibat lambannya penanganan hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit lain," ujar Zulkardi.

Ia juga menambahkan bahwa RSD Madani seharusnya menjadi contoh pelayanan terbaik bagi rumah sakit lainnya, karena ini adalah rumah sakit pemerintah yang harus memberikan pelayanan terbaik untuk warga Kota Pekanbaru.

Zulkardi pun mendesak Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Roni Rakhmat, untuk mencopot Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSD Madani, mengingat banyaknya kasus yang terjadi di bawah kepemimpinan yang sama, baik terkait dengan pelayanan maupun masalah internal rumah sakit.

"Supaya tidak ada korban lagi, kami minta Plt Direktur (RSD Madani) diganti saja. Sayang, predikat buruk terus disematkan. Dari kasus-kasus yang ada, kami rasa Pak Pj Wako sudah bisa mengambil keputusan tegas," pungkasnya.

Terkini