PEKANBARU - Meskipun SF Hariyanto, Wakil Gubernur Riau terpilih yang diusung oleh PDI Perjuangan dalam Pilgub Riau, sempat digadang-gadang sebagai figur potensial untuk memimpin DPD PDIP Riau, namanya justru tidak masuk dalam bursa calon ketua di Konferensi Daerah (Konferda) partai tersebut. Sebaliknya, tiga nama kuat yang muncul sebagai kandidat adalah:
- Zukri Misran – Ketua DPD PDIP dan Bupati Pelalawan terpilih
- Kasmarni – Bupati Bengkalis terpilih
- Syafaruddin Poti – Wakil Bupati Rokan Hulu terpilih
Ketidakhadiran nama SF Hariyanto dalam bursa tersebut menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan arah politiknya ke partai lain, terutama Golkar dan Gerindra.
Pengamat Komunikasi Politik Riau, Aidil Haris, menilai bahwa PDIP seharusnya mempertimbangkan figur seperti SF Hariyanto, yang telah berhasil menang dalam kontestasi politik tingkat provinsi. Dengan mendukung tokoh yang telah teruji, PDIP berpotensi meningkatkan elektabilitasnya di Riau.
Aidil menambahkan, jika PDIP tidak memberikan ruang bagi SF Hariyanto, maka tidak tertutup kemungkinan ia akan berlabuh ke partai lain, seperti Golkar atau Gerindra, yang dinilai lebih terbuka terhadap peluang tersebut. Aidil juga menyebutkan bahwa partai Golkar tampaknya akan menyambut baik SF Hariyanto sebagai calon potensial untuk mengisi posisi Ketua DPD I Golkar Riau.
Beberapa nama yang mulai mencuat sebagai kandidat Ketua DPD I Golkar Riau antara lain: Rusli Zainal, HM Harris, Yulisman, Suparman, Parisman Ihwan, Karmila Sari
Dari kalangan eksternal, nama SF Hariyanto juga muncul sebagai salah satu calon kuat yang diprediksi mampu membawa Golkar Riau kembali berjaya. Selain Golkar, Gerindra Riau juga disebut sebagai opsi bagi SF Hariyanto, mengingat adanya isu pergantian ketua di partai tersebut.
Dengan situasi ini, SF Hariyanto memiliki peluang besar untuk menentukan arah politiknya ke partai lain yang lebih memberikan ruang gerak dan posisi strategis. Golkar dan Gerindra menjadi dua partai yang memiliki daya tarik kuat, mengingat keduanya tengah bersiap menghadapi Musyawarah Daerah (Musda) dan dinamis dalam menentukan kepemimpinan baru.
Aidil Haris menegaskan, jika PDIP tetap menutup peluang bagi SF Hariyanto, maka langkah politiknya ke partai lain seharusnya tidak dihalangi. Sebab, dengan kepemimpinannya di Golkar atau Gerindra, SF Hariyanto diyakini mampu memberikan kontribusi signifikan dan memperkuat posisi partai di tingkat provinsi.
Situasi politik di Riau saat ini memperlihatkan potensi pergeseran kekuatan politik di antara partai-partai besar. Nama SF Hariyanto menjadi perhatian utama sebagai figur yang memiliki daya tawar tinggi, baik di internal partai maupun di kalangan eksternal. Jika PDIP tidak segera mengambil langkah strategis, peluang bagi Golkar atau Gerindra untuk merekrut SF Hariyanto semakin terbuka lebar.