PEKANBARU - Pada Triwulan III tahun 2024, ekonomi Provinsi Riau mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 3,46 persen (y-on-y), menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau. Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, menyampaikan bahwa angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar sektor ekonomi di provinsi tersebut mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
Perekonomian Riau pada Triwulan III 2024 tercatat memiliki Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp284,93 triliun (atas dasar harga berlaku/ADHB) dan Rp145,53 triliun (atas dasar harga konstan/ADHK). Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan PDRB pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar Rp261,23 triliun (ADHB) dan Rp140,66 triliun (ADHK).
Asep Riyadi juga memaparkan beberapa sektor yang mengalami peningkatan signifikan pada Triwulan III 2024, antara lain:
- Produksi hasil tanaman pangan,
- Produksi hasil peternakan,
- Produksi batubara,
- Kegiatan konstruksi,
- Peningkatan jumlah penumpang angkutan darat dan udara,
- Peningkatan tingkat penghunian kamar,
- Realisasi belanja pegawai,
- Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 12,54 persen.
- Selain itu, sektor ekspor komoditas seperti minyak dan gas (migas), bubur kayu (pulp), kertas atau karton, serta bahan kimia atau organik juga mengalami kenaikan.
Pertumbuhan ekonomi tanpa sektor migas juga menunjukkan hasil positif. PDRB tanpa migas Provinsi Riau pada Triwulan III 2024 tercatat sebesar Rp241,26 triliun (ADHB) dan Rp128,51 triliun (ADHK), yang juga meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar Rp216,41 triliun (ADHB) dan Rp123,73 triliun (ADHK).
Secara keseluruhan, perkembangan ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang stabil di Provinsi Riau, yang didorong oleh peningkatan di berbagai sektor kunci, baik dalam produksi barang dan jasa, maupun ekspor komoditas unggulan.