PEKANBARU - Harga emas jatuh pada perdagangan, Kamis (31/10/2024), setelah sempat mencatat harga dengan rekor tertinggi. Namun, harga emas telah menguat selama empat bulan berturut-turut imbas pasar ingin memiliki safe aset haven jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024.
Mengutip CNBC International, Jumat (1/11/2024), Harga emas spot melemah 1,4% menjadi US$ 2.747,45 per ons, setelah di awal sesi perdagangan sempat mencapai rekor tertinggi di US$ 2.790,15. Secara keseluruhan, harga emas menguat sekitar 4% sepanjang Oktober. Sementara, kontrak berjangka emas AS berakhir turun 1,8% di level US$ 2.749,3 per ons.
Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger mengatakan harga emas akan banyak konsolidasi, imbas Pilpres 2024 AS yang akan dilakukan pada Selasa (5/11/2025) mendatang. "Maka tak heran jika trader akan mengambil untuk," jelasnya.
Pilpres AS 2024 menunjukkan persaingan ketat antara mantan Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump dan Wakil Presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris. Selain Pilpres AS 2024, kondisi geopolitik juga menjadi faktor utama yang meningkatkan permintaan emas. "Pasar akan tetap berada dalam mode beli saat harga turun," ucap Analis StoneX Rhona O'Connell.
Sementara, harga logam mulia lainnya, yakni harga perak spot anjlok 3,4% menjadi US$ 32,65 per ons, tetapi mencatat kenaikan sekitar 5% sepanjang Oktober. Kemudian, platinum melemah 1,5% di harga US$ 993,05 dan paladium turun 3,4% di angka US$ 1.108,64.