PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah melaporkan hasil simulasi makan siang gratis tahap pertama ke Pemerintah Pusat. Laporan itu berkaitan dengan rencana penerapan program presiden RI terpilih periode 2024-2029.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal menyampaikan, jumlah siswa dan sekolah yang akan menerima program makan siang gratis tersebut. Termasuk juga besaran anggaran dibutuhkan serta UMKM yang akan menyiapkan program.
"Kita menyampaikan data anak-anak kita mulai dari PAUD, TK, SD dan SMP. Total semuanya ada sekitar 120 ribu anak lebih yang kita laporkan untuk makan siang gratis tersebut," ujar Jamal, Senin (30/9/2024).
Ia menyebut, total jumlah siswa yang dilaporkan termasuk tidak hanya siswa dari sekolah negeri saja, melainkan juga dari sekolah swasta.
"120 ribu siswa itu termasuk swasta. Karena kita belum tahu siapa saja yang akan menerima. Apakah sekolah dipilih, atau bagaimananya, kita masih menunggu petunjuk teknis (Juknis) dari pusat," ungkapnya.
Kemudian terkait anggaran yang dibutuhkan, kata Jamal, pihaknya masih berpedoman pada Rp15 ribu per porsi. Menurutnya, dengan anggaran segitu sudah cukup untuk memenuhi gizi hingga susu anak.
"Jadi Rp15 ribu itu sudah cukup dengan susu. Jadi Rp15 ribu dikalikan 120 ribu anak, itu lah anggaran yang kita sampaikan," jelasnya.
Sedangkan untuk penyedia makan siang tersebut, pihaknya melaporkan UMKM yang ada di masing-masing kecamatan. Untuk penyedia program tersebut, pihaknya masih menunggu Juknis dari pusat.
"Jadi kita belum ada Juknis dari pusat, kita kasih gambaran aja dulu. Apakah nanti sekolahnya dipilih, apakah makannya setiap hari, kita belum tahu karena juknis belum ada. Penyedianya juga belum ada petunjuk, apakah UMKM atau dapur umum," pungkasnya.**