PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mencatat, 709 Kepala Keluarga (KK) tergolong dalam kemiskinan ekstrem.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, dari hasil survei, ada 709 KK atau sekitar 3.900 jiwa yang termasuk kemiskinan ekstrem.
"Kemudian hampir 300 KK di antaranya mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) oleh pemerintah pusat," ujar Indra, Kamis (11/7/2024).
Sementara sisanya, kata Indra, mereka yang tergolong kemiskinan ekstrem mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau maupun Pemko Pekanbaru.
"Sisanya itu ada yang mendapat bantuan dari Provinsi Riau dan juga ada lebih kurang 250 keluarga dapat bantuan dari Pemko Pekanbaru," jelasnya.
Ia menyebut, masing-masing KK mendapatkan bantuan Rp300 ribu per bulan. Pemko Pekanbaru berharap dengan bantuan ini dapat membantu kehidupan mereka.
Di samping BLT, sebut Indra, mereka yang menerima bantuan juga dapat diberikan pelatihan sesuai kemampuan.
"Kemudian kita berharap 3.900 jiwa ini dapat dilatih sesuai dengan kemampuannya. Kalau dia cenderung ke otomotif atau bengkel, latih dia ilmu bengkel. Kalau industri kecil kita latih dia untuk buat industri, dan kita harapkan dia bisa berproduksi," katanya.
Kemudian di tahun berikutnya, mereka yang mendapat pelatihan agar diberikan modal usaha melalui program subsidi bungan bagi usaha mikro.
"Nantinya hasil produksi dari mereka bisa kita salurkan dengan koperasi. Jadi kita berharap koperasi dan UMKM ini bisa berperan. Sehingga bisa meningkatkan nilai tambah dari produknya," terangnya.
Dengan berkolaborasi dengan koperasi dan UMKM, mereka dapat memperbaiki produksinya. Baik dari segi kemasan maupun labelnya.
"Sehingga dengan begitu dia sudah mempunyai penghasilan tetap dan sudah bisa keluar dari kemiskinan ekstrem," pungkasnya.